Mengenal Umah Pitu Ruang

Oleh : Muchlis Gayo*

Kadis Bucparpora Aceh Tengah, H. Muchlis Gayo, SH. (Doc. Lintas Gayo)

Endatu urang Gayo memiliki tehnologi rancang bangun rumah bertingkat dan luas tanpa mempergunakan alat-alat dari besi, yang kita kenal “ umah pitu ruang “. Generasi muda abad 21 dapat melihat contohnya di Buntul Telege Linge dan di Kemili, kantor Disbudparpora.

Kita berterimakasih kepada C. Snock Hurgronje yang telah menulis tentang Aceh dalam buku The Atjeher dan tentang Gayo “Het Gayoland Enzijne Bewoners”, kedua buku ini bersifat deskripsi yang dipergunakan kolonialis Belanda untuk menaklukan Aceh dan Tanoh Gayo. buku kedua Het Gayoland diterjemahklan kedalam bahasa Indonesia pada tahun 1996 oleh Hatta Hasan Aman Hasnah orang gayo, dan INIS (Indonesian Netherlands cooperation in Islamic Studied) Jakarta.

Tulisan Mengenal Umah Pitu Ruang ini bersumber dari terjemahan INIS, karena penterjemah belum terkontaminasi oleh pengalaman dan pengetahuannya tentang Gayo. Penulis juga memiliki foto-foto hasil jepretan Col. Van Daelan saat menyerbu Gayo Lut (September-Desember 1901 ) yang tersimpan di Tropenmuseum Nederlans, salah satunya foto umah pitu ruang.

Berdasarkan rujukan tersebut, umah pitu ruang adalah rumah yang dimiliki oleh setiap kaum atau keluarga dalam satu dukuh atau belah/cland. Bedanya dengan rumah kepala cland atau Rojo/reje hanya lokasinya dan jalan menju rumah rojo lebih lebar dan halamannya lebih luas.

Sampai abad 20, bangunan yang dimiliki orang Gayo selain umah pitu ruang adalah :

1. Umah setengah bobong, mirip umah pitu ruang, tanpa ruang serami rawan.
2. Meresah ( bukan mersah ), lantai dan dinding dari papan, atapnya sama dan ada beberapa dapur tempat menyalakan api penghangat tubuh dan penerangan serta untuk masak. Fungsinya, tempat ngaji dan bermalam bagi semua pria yang tidak beristeri, duda, anak laki2 berusia diatas 7 – 8 tahun dan orang asing/tamu. Pada siang hari sering dipergunakan untuk istirahat.
3. Joyah, bangunan yang berada disamping Meresah, bangunannya lebih kecil dijadikan sebagai tempat ibadah. Meresah dan Joyah, hampir dimiliki oleh setiap keluarga.
4. Mesegit atau semegit, dipergunakan untuk ibadah shalat Jum’at. Bangunannya agak besar, atap ganda terbuat dari serat aren/pangoh, dasarnya dari batu, dinding dari papan. Dalam satu dukuh atau kampung hanya ada 1 mesegit.
5. Keben, terbuat dari kulit kayu atau papan untuk menyimpan padi.

Umah Pitu Ruang di Foto Van Daelan 1902
Umah Pitu Ruang di Foto Van Daelan 1902
Umah Pitu Ruang Reje Baluntara di Toweren (Foto: Win Ruhdi Bathin)
Umah Pitu Ruang Reje Baluntara di Toweren (Foto: Win Ruhdi Bathin)
Umah Pitu Ruang, Buntul Linge, Kecamatan Linge, Aceh Tengah. (Foto: Fazri Gayo)
Umah Pitu Ruang, Buntul Linge, Kecamatan Linge, Aceh Tengah. (Foto: Fazri Gayo)

BANGUNAN UMAH PITU RUANG :

1. Pembangunan Umah pitu Ruang dipimpin oleh UTOS, orang yang ahli untuk membangun rumah. Tugas khusus utos mempersiapkan peralatan kerja seperti beliung, cekeh, rimos dan pahat dan membentuk suyen atau tiangnya, dan kite/tangga. Bangunan dikerjakan oleh keluarga ( satu dukuh/belah adalah satu keluarga ) dibawah pengawasan Utos.
2. Bahan bangunan :
a. Rotan, Ijok, dipergunakan untuk mengikat semua komponen bangunan.
b. Bambu, batang temor ( tetemor), batang pinang, dibelah untuk lantai.
c. Bambu yang dianyam atau tepas untuk dinding.
d. Pohon pinus dan jenis kayu lainnya untuk tiang.
e. Daun dun, ijok pohon pangoh/aren, ilalang ( di Gayo lues ), disusun berlapis dijadikan atap.

Umah Pitu Ruang di Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah (Foto: Lintas Gayo)
Umah Pitu Ruang di Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah . (Foto: Khalis)

3. Ukuran lantai :
a. Lebar ( melintang arah utara selatan ), ada 4 tiang, atau 3 ruas/ruang. Panjang antar tiang tidak disebut, diperkirakan antara 3 sampai 4 meter..
b. Panjang (membujur arah timur ke barat ), ada 6-9 tiang, ada juga 5 sd 12 tiang, panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Letak tete/tangga naik ada di tengah-tengah bagian timur bangunan.
d. Dua buah tiang ditengah dinamakan tiang reje disebelah kanan , tiang puteri dipasang disebelah kiri. Pemasangan kedua tiang ini dengan acara kenduri memotong hewan kambing atau kerbau.

 

4. UMAH PITU RUANG adalah bangunan rumah yang mempunyai 7 ruang, terdiri dari :
a. 2 ruangan besar disebut Lepo, 5 unit belek/bilik atau umah renong berjejer dari arah dinding timur, posisinya diantara serami rawan dan serami banan.
b. Lepo adalah ruangan selain belek/bilik dan lantainya lebih rendah.
c. Lepo rawan dan lepo banan, lepo rawan disebelah kiri dan depan tangga naik, sisanya lepo banan yang disekat dan diberi Pintu Kul untuk masuk lepo banan.
d. Bagian depan lepo banan arah timur disebut anyong, anyong tempat wanita tua dan anak gadis. Di ruang anyong ada dapur, fungsinya tempat menyalakan api penghangat dan masak.
e. Serami banan bagian dari lepo banan yang disekat sesuai bidang ke lima bilik/kamar. Serami banan untuk tempat memasak dan makan masing-masing keluarga.
f. Lantai belek/kamar lebih tinggi dari lantai lepo, pintunya mengarah ke serami banan dan diberi anak tangga.
g. Ruang serami rawan disebelah barat dari Lepo rawan, untuk tempat pria dewasa atau tua. Sisa serami rawan dapat dipergunakan untuk kenduri, sunatan dan pernikahan. Di dinding belek atau kamar mengarah tangga dijadikan tempat susunan tikar hasil anyaman kaum wanitanya.

Denah Umah Pitu Ruang - Lintasgayo.com
BULAT KECIL, TIANG, BULAT BESAR TIANG REJE DAN TIANG PUTERI, TANDA KALI DALAM KOTA DAPUR.

 

5. Fungsi bilik :
a. Untuk tidur pasangan suami isteri dengan anak-anak kecil berusia dibawah 8 tahun.
b. Penyimpanan barang pribadi, seperti pakaian, perhiasan, beras, alat kerja, alat kesenian seperti canang, gong, rapana. Bahan untuk sirih, tembakau, candu dll.
c. Diatas bilik dibuat tempat penyimpanan barang-barang penting, namanya parabuang.
d. Disetiap bilik ada tungku/dapur kecil, tempat menyalakan api penerangan dan penghangat badan.

*Pemerhati Budaya, Tinggal di Takengen, Aceh Tengah

Lihat Juga: #Muchlis Gayo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Deprecated: str_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated in /home/wxiegknl/public_html/wp-content/plugins/newkarma-core/lib/relatedpost.php on line 627