Redelong | Lintas Gayo – Seorang pengemudi kenderaan roda empat jenis pick ups Isuzu Panther dengan nomor Polisi BK 9270 AC tertembak oleh aparat keamanan dari Polisi Resort (Polres) Bener Meriah yang sedang melakukan razia gabungan bersama TNI di perbatasan Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Bireuen, KM 35, Jum’at (9/12/2011).
Kronologi kejadian, sekira pukul 23:22 WIB, satu unit pick up yang dikemudikan Suryadi Sulaiman (39) mencoba menerobos brigade operasi gabungan tersebut. Aparat kemudian memberi tembakan ke udara sebagai peringatan. Namun mobil tersebut terus melaju kearah Bireuen. Serta merta aparat melakukan penembakan kearah mobil tersebut, namun mobil terus melaju dan pengejaranpun dilakukan selama lebih kurang 20 menit.
Dikawasan Cot Panglima Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Kenderaan tersebut berhasil dihentikan setelah terjebak kemacetan lalu lintas dijalan yang sedang diperlebar tersebut. Dan setelah dilakukan pemeriksaan ternyata tembakan aparat di sekitar lokasi razia mengenai Suryadi Sulaiman (39 tahun) warga Lhok Awe-awe Kecamatan Kuala Kabupaten Bireun. Sedangkan rekan korban yang diakuinya keponakannya, Fahruroji tidak mengalami luka apapun.
Aparat juga segera melakukan pemeriksaan terhadap pick up tersebut, dan ternyata membawa minyak tanah (mitan) bersubsidi 800 liter lebih dari Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah menuju Bireun. Selanjutnya mobil berisi mitan digiring ke Pos Retribusi Kabupaten Bener Meriah di KM 35.
Saat dibawa ke Puskesmas, Suryadi Sulaiman yang tertembak dibagian pinggang kirinya masih dalam keadaan sadar, malah dalam perjalanan masih sempat berbincang-bincang dengan salah seorang wartawan. Sayangnya, wartawan tersebut tidak bisa mengerti sepenuhnya yang diucapkan Suryadi Sulaiman karena selalu menggunakan bahasa Aceh.
“Saya takut bang, makanya saya terus melaju,” kata Suryadi berbahasa Aceh kepada wartawan dari salah satu media cetak terbitan Medan Sumatera Utara tersebut.
Setibanya di Puskesmas Blang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo, korban segera mendapat perawatan medis, namun peluru belum berhasil dikeluarkan dari tubuh korban. Dan hingga berita ini diturunkan belum diperoleh informasi terhadap nasib Suryadi Sulaiman.
Dari keterangan yang diperoleh Lintas Gayo, mitan tersebut rencananya dijual ke Bireuen seharga Rp. 7.000 /liter. Kelangkaan Mitan di Bireun menyebabkan beberapa pedagang membawa mitan bersubsidi dari Bener Meriah, sehingga di Bener Meriah juga terjadi kelangkaan Mitan.
Operasi Senjata Api dan Bahan Peledak
Sementara menurut keterangan Kapolres Bener Meriah, AKBP Drs Hari Apriyono yang memimpin operasi tersebut, pihaknya memfokuskan operasi peredaran senjata api dan bahan peledak.
Dikatakan, operasi ini diharapkan nantinya bisa memberikan rasa tenang, jangan ada lagi gangguan, jangan ada provokasi yang masuk dan penduduk yang tidak resmi.
“Harapan kita operasi ini, dampaknya bagi masyarakat Bener Meriah merasa aman, tenang tidak terpengaruh oleh gejolak yang ada di luar Bener Meriah,” jelas AKBP. Drs. Hari Apriyono. Dia juga menjelaskan, operasi tersebut melibatkan anggota kesatuan Polres Bener Meriah, Batalyon, POM dan juga Brimob.
Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat, agar bersama-sama berpartisipasi, memberikan kontribusi berupa informasi bila ada penduduk gelap (pendatang) yang masuk ke wilayahnya agar memberikan informasi kepada pihak TNI/Polri yang ada di sekitar mereka berada.
Dalam razia tersebut sempat disita sebilah pedang dari satu unit mobil membawa barang bekas. Dan menahan mobil yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.
Semua jenis kendaraan roda dua, mobil pribadi, angkutan umum dan angkutan barang di periksa dengan metal detector dan warga diminta menunjukkan KTP (kartu tanda pengenal). Operasi dipimpin langsung Kapolres Bener Meriah di damping Kasat Reskrim IPTU Hartana, S. Sos dan Danramil Pintu Rime Gayo.(Wyra/03)