Oleh DR. Darul Aman, M. Pd
Leslie Bishop menyatakan bahwa implementasi memerlukan restrukturisasi dan pergantian. Implementasi menghendaki pengorganisasian kembali, penyesuaian perilaku pribadi, cara bersikap, penekanan program, lama pembelajaran dan adanya jadwal serta kurikulum. Berarti para pendidik harus beralih ke program baru. Sejalan dengan ini pembimbing kurikulum dapat memicu perubahan perilaku staf berdasarkan mutu perencanaan awal dan presisi langkah pengembangan kurikulum yang telah berjalan. Walaupun Pembina kurikulum menyadari implementasi sebagai aspek penting pengembangan kurikulum, namun dalam waktu 10 dan 15 tahun terakhir implementasi menjadi kepentingan utama pendidikan. Bukan berarti bisnis dalam pendidikan namun sedikit mengarah ke pintu bisnis kecil oleh raja-raja kecil baik di daerah maupun di daerah tingkat satu dan pusat. Padahal pendidikan itu justru sakral dalam tioritis, sakral dalam ruangan kelas, sakral oleh pendidik, sakral oleh masyarakat, dan sakral dari sang Khalik, akan tetapi sedikit melenceng dari gambaran kesakralan di atas.
Dalam mengevaluasi implementasi kita perlu mempertimbangkan berbagai asumsi dari para pendidik untuk diproses. Banyak yang berpendapat bahwa implementasi hanya sebagai langkah dalam proses perencanaan kurikulum yang hasilnya dapat diharapkan dari perencanaan dan tingkat perancangan implementasi aktual. Fullan dan Pomfret berkomentar: Jika terdapat penemuan yang menonjol dalam tinjauan kami, ini berarti bahwa implementasi yang efektif memerlukan waktu inovasi , interaksi personal dan kontak, pelatihan, serta dukungan masyarakat. Riset menunjukkan tidak ada pengganti yang melebihi kontak perorangan diantara sesama pelaksana implementasi dengan perencana atau konsultan, jika terjadi kesulitan dalam mempelajari hal-hal yang baru.
Untuk menerapkan program dan proses, perubahan perilaku dari pihak yang terlibat harus ada perubahan implemntasi dari berbagai pihak terutama oleh pelaku pendidikan adalah guru. Guru yang profesional adalah orang yang mampu membumikan pendidikan yang sakral dalam setiap waktu sehingga filosofi pendidikan berada pada top point yang bukan menjadi aset catur dunia politik.
Implementasi merupakan proses yang melibatkan pengurangan perbedaan antara tiori dan dan pembaharuan sistem dengan berbagai cara untuk mendatangkan hasil yang lebih baik. Implementasi berusaha mempengaruhi perubahan perilaku. Perlu waktu bagi masyarakat untuk menerima suatu inovasi. Memang benar bahwa perubahan seperti pasti akan mendapat tantangan yang muncul dari berbagai pihak karena besar kemungkinan merubah tatanan yang telah ada dan menukar dengan atatan yang baru yang lebi up-to-date.
Sumber Bacaan
Dr. Zamsiswaya, M. Pd, 2009. Aktivitas Belajar Anak Didik. Universitas Islam Negeri Riau.
Dr. Junaidi, M. Pd, 2009. Kemauan Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran. STAIN Bukit Tinggi. Sumatera Barat.
–
*Guru Sma Negeri 1 Takengon/Dosen STAI GP Takengon Bidang Studi Bahasa Inggris