Jakarta | Lintas Gayo – Disiplin harus dikenalkan sejak dini pada anak-anak. Sebab, disiplin lahir secara bertahap. Alhasil, mereka—anak-anak—pun akan terbiasa sampai masa tuanya. Demikian keterangan Desna Yuwilda di Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2012).
Lebih lanjut, ibu Ahmad Muqarrabin, Zaki Al Fakar, Naqiyah Azzahra, dan Aina Ghania Sabrina itu, menjelaskan, butuh waktu dan proses untuk mendisiplikan anak-anak. “Pastinya, harus disesuaikan dengan fase tumbuh-kembang mereka. Jangak anak sudah waktunya duduk, tapi kita masih menggendongnya,” katanya. Hal itu akan berdampak kurang baik bagi anak.
Selain itu, tambahnya, mesti dimulai dari hal-hal yang kecil. Istri Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Propinsi Aceh, Mursyid ini, mencontohkan, yang berkaitan dengan dirinya, sebaiknya diurus sendiri oleh anak-anak. Dengan demikian, mereka bisa belajar dari proses yang mereka jalani.
Lebih dari itu, sebagai orang tua, sebaiknya diberikan alasan terkait apa yang dilakukan pada anak. Misalnya, kata Desna, saat disuruh memakai baju merah, kenapa harus memakai tersebut? “Di situ, terjadi proses interaksi dan komunikasi antara ibu dan anak. Dengan begitu, anak-anak pun akan berpikir dan puas dengan alasan yang mereka didapatkan,” ungkapnya.
Kalau disiplin sudah menjadi nilai dan kebiasaan, tanggung jawab orang tua pun ‘makin berkurang’ pada anak-anak. Karena, mereka sudah tahu, paham, dan disiplin atas apa yang mereka kerjakan. “Jangan pas mereka sudah besar, kita malah menyalahkan. Ini salah. Itu salah,” ujarnya.
Dalam mendidik anak, bersama suaminya, Desna selalu merujuk pada al-Quran, khususnya surat Luqman ayat 12-19. “Apa pun, kami bersandar pada al-Quran. Di situ, diterangkan, kita mesti bersyukur kepada Allah. Siapa yang bersyukur kepada Allah, berarti sudah bersyukur pada diri sendiri. Dan, bagaimana cara Luqman (mencontohkan) mendidik anaknya, ” katanya (Muhammad Faiz)
.