Oleh: Ansar Salihin*
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) Padangpanjang wisuda 90 seniman akademis Program S1 dan S2 priode I tahun akademik 2012/2013. Acara wisuda berlangsung di Gedung Horiah Adam ISI Padangpanjang Sabtu (29/09/2012). Wisudawan dan wisudawati tersebut diantaranya 79 program Sarjana dan 11 orang program Pascasarjana.
Jumlah yang demikian untuk perguruan tinggi umum mungkin biasa saja, namun untuk perguruan tinggi seni ini merupakan suatu hal yang luar biasa. Karena untuk melahirkan seniman akademis bukan hanya sekedar mencetak selembar izajah dan memeperoleh ilmu pengetahuan semata. Mahasiswa tamatan perguruan tinggi seni seperti ISI padangpanjang harus melahirkan sebuah karya seni untuk jalur penciptaan atau penelitian seni untuk jalur pengkajian.
Hal di atas sesuai dengan cita-cita ISI padangpanjang “Mewujudkan Seniman dan Ilmuan Seni Melayu Berjaya” ISI Padangpanjang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi seni yang ada di daerah Sumatera di luar Jawa dan Bali. Oleh sebab itu bagi ISI Padangpanjang melahirkan 90 seniman akademis merupakan proses kreatifitas yang panjang dalam berkesenian.
Wisudawan dan wisudawati Pascasarjana dari 11 orang, 7 orang mengambil minat pengkajian seni dan 4 orang minat penciptaan seni. Kemudian untuk program Sarjana (S1) terdiri dari 15 orang jurusan Seni Karawitan, 13 orang jurusan Seni Tari, 13 Orang Jurusan Seni Musik, 7 Orang Jurusan Teater, 6 orang jurusan Seni Kriya, 7 Orang jurusan TV/Film, dan 9 orang jurusan Seni Murni.
Wisuda bukanlah akhir dari sebuah perjuangan, tapi wisuda merupakan awal untuk berkreativitas dalam masyarakat. Mahasiswa tamatan ISI padangpanjang harus mampu bersaing ditengah-tengah masyarakat. Pergunakanlah ilmu dan pengalaman yang diproleh di kampus ini untuk terjun ke masyarakat umum nantinya.
Wisudawan dan wisudawati boleh bangga dengan ilmu, keterampilan yang diproleh di ISI Padangpanjang. Namun demikian jangan beranggapan bahwa itu telah cukup untuk segalanya. Ilmu yang didapat harus dikembangkan dan teruslah berkreativitas untuk menghadapi tantangan kemajuan. Dalam hal ini, bukan berarti market oriented, tetapi harus mampu melahirkan karya inovatif yang berkualitas yang dilandasi tata nilai dan norma yang berlaku. Alumni ISI Padangpanjang diharapkan tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri, namun dapat berbuat banyak untuk menunjukan eksistensi dalam bidang keilmuan dan kekaryaan.
*Penulis adalah mahasiswa Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Asal Bener Meriah