by

Aldar: Waspadai Janji dan Suap Caleg

Aldar
Aldar

Takengon | Lintas Gayo-Calon legislatif (caleg) terus melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat. Diantara mereka masih menggunakan pola klasik dengan memberikan janji-janji politik berupa “angin surga” kepada masyarakat.

“Perhatikan substansi terkait apa yang disampaikan caleg-caleg tersebut. Karena, banyak caleg yang tidak paham tentang kedewanan. Asal maju. Sebab, mereka punya uang dan harta yang banyak,” kata Aldar, alumni Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU), Minggu (15/12/2013).

Kalau ada yang bersosialisasi di luar tugas, fungsi, dan kedudukan dewan, maka caleg tersebut tidak tahu tugas mereka. Apalagi, sampai ngasih-ngasih uang atau materi dan yang melakukan kontrak dengan menyertakan KTP.

“Jangan pilih lagi caleg-caleg seperti itu. Mereka lah yang sebetulnya membodoh-bodohi masyarakat, dengan upaya suap dan menyampaikan hal-hal yang tidak benar,” ungkapnya.

Di sisi lain, sambung pemuda yang pernah menjadi dosen disalah satu kampus swasta di Takengon itu, masyarakat harus terus diberikan perihal edukasi politik dan tupoksi dewan. Jika masyarakat tidak mau lagi dibeli dengan uang atau materi, anggota dewan yang terpilih pun pasti berkualitas. Syaratnya, KIP dan Panwaslu Aceh Tengah harus jujur, bersih, fair, dan terbuka. Dengan demikian, anggota dewan terpilih pun, ideal, aspiratif, dan berkerja untuk masyarakat.

“Sekarang lah waktunya masyarakat menilai. Yang layak, pilih. Yang tidak, jangan. Apalagi, yang ngasih-ngasih uang atau materi serta melakukan pembodohan-pembodohan tadi, jangan dipilih lagi,” timpalnya, sambil mengharapkan agar Panwaslu Aceh Tengah dapat menggugurkan caleg-caleg yang bermain uang atau materi dan melakukan kontrak politik dengan tujuan menyuap masyarakat.

“Ini sudah pidana. Panwaslu Aceh Tengah dan pihak berwajib harusnya bergerak supaya pemilu legislatif berlangsung jujur dan bersih, sehingga anggota dewan terpilih berkualitas, jujur, amanah, dan mampu,” tegasnya lagi. (AG)

Comments

comments