Takengen | Lintas Gayo – Pertumbuhan cafe yang menyajikan kopi ekspresso cukup “subur” di Aceh Tengah. Selain di kota, keberadaannya sudah mulai merambah sampai ke daerah pinggiran.
Tumbuhnya minat konsumen penikmat cafein bergaya seduan modern di Gayo Lut ini, menjadi tolak ukur sebagian warga untuk mulai mencoba terjun di bisnis satu ini.
Bukan saja para pemodal berkantong tebal, saat ini sebagian petani juga sudah ada yang mulai membuka usaha berjualan kopi ekspresso, meski dengan modal pas-pasan.
“Kopi asal Gayo, bukan saja penunjang ekonomi rakyat di sini. Namun, keberadaannya sudah diakui konsumen domestik dan mancanegara. Jadi wajar saja jika sebagian warga mulai membidik peluang merintis bisnis ini, selain rutinitasnya jadi petani,” kata Win Ruhdi Bathin, pemilik Cafe WRB di Jln Yos Sudarso, Kota Takengen, Senin (03/10).
Meski keberadaan cafe ekspresso kian tumbuh menjamur di daerah dingin itu, namun hal ini tidak mempengaruhi warung penyaji kopi ala tradisional. Kedua usaha bisnis saji kopi tersebut tumbuh berdampingan dengan pangsa pasar tersendiri di mata konsumen.
“Saat ini, sudah ada sekitar 20 pelaku kopi yang merintis usaha kopi ekspresso. Meski demikian jumlah konsumen tidak berkurang. Ini karena masing-masing cafe memiliki pelanggan tetap dan komunitas tersendiri,” jelasnya.
Menurut dia, peluang bisnis cukup menggiurkan di sektor kopi. Apalagi komoditi ini merupakan ikon daerah yang sudah dikenal masyarakat luas.
“Gayo merupakan surganya pecinta kopi. Jadi, masyarakat juga sudah mulai melihat peluang ini. Kalau dulu mereka hanya petani tulen, tapi kini sebagian mulai terjun meramu hasil pertaniannya sebagai penjual produk kopi arabika gayo,” ringkas Win Ruhdi Bathin. (Leuserantara.com)