Oleh : Zulkifli*
Tujuan :
- Memberikan pemahaman tentang cinta yang benar
- memberikan pemahaman agar mentee dapat menempatkan perasaan cinta sesuai dengan tingkatan-tingkatannya
- memberikan kiat-kiat dalam menjaga hati untuk mencapai derajat qolbun salim
Ilustrasi
Apakah Kamu Suka….?
Khubaib telah ditawan oleh kabilah Lihyan dalam misi dakwahnya ke perkampungan Udhal dan Qarah, lalu dijual dipasar Makah. Layaknya barang dagangan, Khubaib pun dilelang di pasar penjualan budak.
Dalam pelelangan itu, Allah menurunkan takdir, bahwa Khubaib jatuh ke tangan keluarga Al-Harist. Dia adalah salah sseorang yang pernah dibunuh Khubaib pada perang badar. Karena itu, Khubaib dibeli untuk dijadikan pelampiasan dendam. Keluarga Al-Harist sepakat mnyiksa Khubaib seblum membunuhnya dengan keji.
Khubaib akhirnya disiret untuk menjalani hukuman diluar kota Makah, bernama Tan’in. tapi sebelum hukuman mati dilaksanakan, ia berkata, “ beri kesempatan akua untuk solat dua rakaat, “ dan permintaan itu dikabulkan.
Setelah salam, Khubaib berkata, “ demi Allah seandainya kalian tidak mengatakan, aku sengaja mengulur waktu Karena takut mati, tentu aku akan solat lebih lama lagi.” Sebelum dibunuh Khubaib masih sempatbersyair “ aku tidak peduli walaupun aku dibunuh, asalkan aku muslim.aku tidak peduli dimana aku mati, selama aku seorang muslim “ kemudian ia berdoa “ ya Allah berilah perhitungan pada mereka. Binasakanlah mereka smeua dan janganlah engakau sisakan seoarngpun dari mereka.”
Abu Sufyan yang mendengar hal itu kemudian berkata, “ Apakah kamu suka jika Muhammad berada ditengah-tengah kami untuk kami penggal lehrnya, sedangkan kamu berada ditengah-tengah keluargamu? “. Khubaib menjawab “ demi Allah aku tidak rela jika kau berada ditengah keluargaku, sementara Muhammad berada disuatu tempat tertusuk duri sekalipun. “ setelah itu Khubaibpun dibunuh.
Materi
Cinta
Cinta dalam bahsa Arab disebut mahabbah yang berarti kasih sayang. Menurt Abdullah Nashih ulwan, cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang menciantai kekasihnya, dengan penuh gairah, lembut dan kasih saying. Cinta adalah fitrah manusia yang murni yang tak dapat dipisahkan dari kehidupannya.
Diantara tanda-tanda cinta adalah banyak menyebut, rasa kagum / simpati, berharap, takut, rela, pengorbanan,patuh, mencintai apa yang dicintai kekasih, dan selalu ingat terhadap yang dicintai.
Semua yang dikerjakan manusia pasti bermotivasi, tak kecuali ketika mencintai. Hal hal yang dapat memotivasi tumbuhnya perasaan cinta antara lain: keindahan ( al-jamal ), kekayaan ( al-ghina ), kedudukan (al-jah), pemberian (al a’tha’), pergaulan( al-mu’asharah), perilaku baik (al ikhsan), keunggulan (al-tafawuq), pengetahuan(al’ilmi), kasih sayang (ar-rahmah), perhatian (al-ikhtimam)
Di dunia ini pun banyak sekali objek yang bisa dijadikan sasaran perasaan cinta kita. Jika kita tidak benar dalam mengelolanya, bisa jadi kita salah jatuh cinta. Kesalahan jatuh cinta akan berakibat pada sikap yang salah pula.
Tingkatan Cinta
1. At-Tatayum
Yaitu tingkatan cinta paling dalam. Sebuah perasaan yang paripurna. Cinta yang dapat melahirkan ketaan sepenuhnya, pengabdian setulusnya, dan pengorbanan seutuhnya. Inilah cinta hamba kepada Allah SWT. ( QS. Al-Baqarah : 165 )
Dengan cinta yang dalam seperti itulah seorang yang beriman siap mengabdikan dirinya bagi Allah, menjalankan ajaranNya setulus hati, dan berjuang untuk menegakkannya di dunia. ( QS Al-Baqarah : 207 )
2. Al-Isyq
Yaitu perasaan cinta yang ditujukan kepada sesame manusia, namun dengan kesdaran bahwa manusia yang kita cintai itu memliki keistimewaan sebagai manusia, ia adalah idola dalam segalanya, yanmg ingin kita ingin mengidentifikasi diri dengan dirinya.. dan manusia yang paling patut dicintai sampai demikian dalam oleh orang-ornga beriman adalah Rasulullah SAW. Cinta inilah yang menumbuhkan kesiapan untuk mengikuti tanpa pertimbangan apapun, semua yang Beliau lakukan, katakan, dan tetapkan sesungguhnya adalah syariat yang harus kita taati
3. Asy-Syauq
Syauq berarti rindu. Kecintaan ini adalah ras cinta yang diberikan kepada sesama manusia kareana motivasi akidah dan akhlak, sebelum motivasi yang lain seperti kedekatan, saling menyayangi dan bahkan syahwat. Objek cinta ini adalah yang dapat dijadikan pendamping hidup seumur hidup, menemani kita dalm suka dan duka.. cinta ini lebih rendah dari isyq apalagi tatayum. Cinta ini hanya diberikan pada istri atau suami kita. Secara naluri dan fitrah, manusia memang membutuhkan keberadaan pasangan untuk menjadia penentram hati, seklaigus tempat curahan kasih sayang dan cinta ( QS. Ar-Rum : 22 )
4. Ash-Shahabah
Berarti curahan, yaitu perasaan cinta kepada sesama manusia yang lahir karena kesamaan keyakinan, pikiran dan cita-cita. Tatkala terjadi perkenalan duas orang yang memiliki keyakinan dan keimanan dan kejjuanganyang sama, maka keduanya akan terjadi interaksi dan ikatan hati. Apalgi jika hubungan disarukan karena kesamaan aktivitas maka hubungan makin dkat dan terjalinlah sebuah ukhuwah islamiyah \ persaudaraan islam. Orang-orang beriman adalah besaudara (QS. Al-Hujarat : 10)
Orang-orang yang beriman ibarat satu tubuh, jika yang satu mngeluh sakit, maka anggota tubuh yang lain tidak bisa tidur dan pusing-pusing (HR. Ahmad)
5. Al-‘Athf
Berarti empati yaitu cinta kepada sesama mukmin karena rasa iba dan empati atas sesuatu yang menimpanya. Cinta ini dicurahkan seorang mukmin kepada mereka yang jauh dari hidayah. Kecintaan yang menimbulkan hasrat unutk mendakwahinya kepada Allah, agar mereka selamat dunia dan akhirat
6. Al-Alaqah
Berarti hubungan atau keterpautan, yaitu cinta yang diberikan kepada suatu objek Karena ikatan dan motivasi kemanfaatan namun cinta ini harus benar-benar dicurahkan karena dalam konteks kemanfaatan, bukan Karena bendanya. Missal kecintaan pada uang, harus dalam ikatan kemanfaatan, sehingga kita terhindar dari sifat bakhil dan takut kehilangan. Cinta ini justru akan memotivai kita untuk senang berinfak dn membelanjakan di jalan Allah. Karena infaq ini seseorang mendapat kemanfaatan yang paling besar di dunia dan akhirat. (QS. Al-Anfal :28)
Macam Cinta
Mahabbah Ghoiru masyu’ah (cinta tidak syar’i )
Yakni cinta yang dibangun dengan langkah-langkah yang mengandung kemaksiatan dan tidak diridhai Allah. Cinta ini akan menyeret manusia semakin jauh dari nilai-nilai islam dan jauh dari rahmat Allah.
Motivasi cinta ini adalah nafsu, syahwat. Setelah seseorang memandang lawan jenis, lalu dijumpai pada objek itu hal yang menarik hatinya, maka cinta akan tumbuh dari sana. Oleh Karena itu orang yang beriman, tidak dibenarkan melihat sesuatu yang secara fitrah mudah mendatangkan cinta ini hingga dapat menjeratnya. Objek cinta ini bukan hanya lawan jenis, tapi banyak objek selain Allah dan semua hal yang tidak didijinkanNya yang dapat menjerat nafsu syahwat manusia, seperti harta, kedudukan, pangkat dan keserakahan. Disini setan tidak akan berhenti menggoda manusia (QS Al-Hijr : 39)
Target dari cinta ini adalah menikmati tanpa batas. Untuk cinta yang tumbuh dari nafsu syahwat ini, kenikmatan yang direngkuh adalah kenikmatan yang semata menuruti selera nafsu syahwati tanpa peduli nilai dna etika. Hal ini karena bagi ashhabul hawa (orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya), kenikmatan hidup adalah tujuan hidup itu sendiri. Sedangkan Allah tidak menganggap dunia ini sebagai suatu yang besar, Karen aitu Dia membiarkan ornag-orang kafir menikmati dunia ini. Rasulullah bersabda, “ dunia adalah penjara orang beriman dan surga orang kafir “ (HR Muslim)
Mahabbah Masyruah (cinta yang syar’i)
Cinta jenis ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari agama, bahkan menjadi salah satu pilarnya. Hal ini Karena sikap beragama tidak akan bergairah tanpa cinta, tidak ada pengorbanan, ketaatan, kekhusukan dan perjuangan. Karena itu cinta jneis ini harus dimiliki setiap muslim demi menumbuhkan gairah mengamalkan agama, dan spirit unutk memperjuangkan nilai Illahiyah.
Motivasi cinta ini adalah iman. Bagi orang beriman, cinta yangtumbuh merupakan refleksi keimanannya kepada Allah. Proses lahirnya cinta dan objek cinta boleh jadi sam, tetapi bagi orang beriman jika cinta telah dijatuhkan pada satu objek, maka keimanannya akan langsung mengambil kendali atas gejolak cinta itu.maksudnya, ada proses seleksi ketika cinta dijatuhkan dalam hati. Jika ternyata objeknya adalah sesuatu yang dilatrang, maka segera saja, iman akan memutuskan dan mengingkarinya.
Objek cinta ini adalah Allah dan segala hal yang diizinkanNya. Banyak sekali objek yang dapat menarik perhatian dan membangkitkan hasrat untuk melahirkan rasa cinta, namun bagi hati orang yang beriman, objek cinta yang paling utama adalah Allah swt. ( QS. Al Baqarah : 165 )
Target cinta ini adalah menikmati dalam batas syariat. Setelah menikmati cinta kepada Allah, lantas kita dapat menkmati cinta kepada selainNya, selama dalam batas-batsa yang diperkenankanNya. Dengan cinta yng bermuatan iman, maka kenikmatan cintapun akan dinikmati dengan selera keimanan bahkan termasuk cinta sesama mukmin terhadap sebagian dunianya. Dan semua cinta itu dapat dinikmati dalam kerangka iman dan takwa kepada Allah swt.
Manajemen Hati
Hati adalah segumpal daging yang apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya , dan apabila ia buruk, maka buruklah seluruh jasad tersebut. Dengan demikian semuanya bersumber dan berawal dari hati. Begitu pula dengan perasaan cinta. Oleh karena itu, untuk dapat mengelola perasaan cinta, kita harus dapat memanajemen hati kita, sehingga cinta itu berbuah keridhoanNya.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menjaga hati kita dari masuknya perasaan cinta yang dapat mengotori hati dan mendatangkan murkaNya :
- Menundukkan pandangan
Pandangan adalah pintu masuk kedalam hati. Ia adalah panah beracun yang pengaruhnya terus terasa, walau yang dilihat telah hilang dari pandangan. Ia membekas menggoda pikiran, hingga membangkitkan keinginan, menabur benih syahwat, lalu tumbuhlah hawa nafsu seperti itulah panah beracun, meskipun anak panahny atelah dicabut dari luka seseorang, namun racun tetap menjalar ke seluruh tubuh.
- Tidak berkhalwat
Berkhalwat berarti berduaan dengan lawan jenis, baik ditempat sepi maupun ditengah keramaian dimana orang lain tidak terlibat dalam interaksi keduanya. Berkhalwat dilarang karena dalam kondisi tersebut, seseorang akan terdorong melakukan maksiat akaibat menghilangnya rasa malu.
Rasulullah bersabda “ janganlah seorangn laki-laki berduaan dengan perempuan(bukan mahram), karena yang ketiganya adalah setan” (HR.Abu Dawud)
- Tidak berinteraksi kecuali dengan agenda yang jelas
Berinteraksi dalam aktivitas keseharian sama sekali tidak dilarang, tapi agendanya harus jelas. Ketika tujuan agenda interaksi sudah terpenuhi, maka segeralah akhiri interaksi tersebut. Jangan sampai interaksi berlanjut ke hal-hal yang tidak penting, apalagi bersifat pribadi, sehingga menjadi pintu masuk bagi setan. Seperti saling curhat, sharing, dll.
- Buatlah sebuah perbandingan
Ketika seseorang menyibukkan dirinya dengan memandang wanita cantik/pemuda tampan, hendaklah ia membandingkan dengan bidadari/a surga agar ia dapat membedakan antara mereka dengan para penghuni surga itu.
- Menyibukkan diri dengan perkara yang baik
Ketika seseoang tidak disibukkan dengan perbuatan yang baik, maka ia akan disibukkan oleh perkara yang batil.oleh karena itu, Umar sangat membenci waktu luang dan menganggapnya sebagai terperosok dalam kehinaan dan terjerumus dalam jurang nafsu. Umar berkata “sungguh aku sangat membenci orang yang berada dalam waktu yang kosong dari pekerjaan dunia atau akhirat.”
- Takut dan selalu merasa diawasi oleh Allah
Dalam setiap waktu dan keadaan, sepi ataupun ramai, seorang yang beriman akan selalu merasa kebersamaan Allah dan iapun takut terhadap hal-hal yang dapat mendatangkan murka Allah. Ketika ia melakukan ketaatan, maka ia melekukan dengan ikhlas, dan ketika ia tergelincir dalam kemaksiatan, ia segera bertaubat, menyesal dan meninggalkannya secara total.
- Memperbanyak puasa
Sumber nafsu adalah satu sebagaimana sumber kesabaranpun adalah satu. Maka barangsiapa bersabar dari nafsu makan, ia dapat memiliki keimana yang kuat serta dapat bersabar dari nafsu untuk bermaksiat kepada Allah.
- Kenali tipu daya setan
Salah satu cara setan menjadikan manusia sebagai golongannya di akhirat nanti adalah dengan membisikkan kemaksiatan kedalam dirinya. Langkah setan dalam menjerumuskan manusia adalah bertahap dan terus menerus. Dimulai dari hal kecil sampai yang besar. Karen itu, ketika kita telah merasakan tipu dayanya, segeralah bertolak dan bertobat.
- Jika sudah tidak kuat, menikahlah
Menikah adalah mendatangkan berkah dan pahala. Tapi menyegerakan menikah berbeda dengan terburu-buru menikah. Menyegerakan menikah berarti melakukan persiapan sejak dini untuk menikah muda, sedangkan terburu-buru berarti tanpa persiapan alias tergesa-gesa. Syarta terpenting begi perempuan adalah siap unutk siap menerima orang alain menjadi qowwam(pemimpin) bagi hidupnya, sedangkan bagi laki-laki adalah siapa memeimpin orang lain yang berarti siap menunaikan kewajiban diantaranya memberi nafkah.
Tausyiah
Apakah kita merasa sudah layak untuk dicinta? Layak dicinta oleh saudara-saudara kita, layak dicinta karena selama ini kita memburu cinta yang abadi, layak dicinta karena tetap setia untuk meneladani Rasulullah, layak dicinta karena melakukn lompatan perubahan atau…layak dicinta karena keberadaan kita selalu menjad perekat kebersamaan.
Cinta adalah energi energi cintalah yang bisa memunculkan dinamika hidup yang begitu membahagiakan. Mencintai dan dicintai adalah dua lkata yang menjadi bahan baker semangat setiap orang untuk bisa menyikapi berbagai beban hidup. Maka keduanya harus selalu ada dalm hidup seseorang. Namun bagaimanakah kita harus meniti cinta??
Cinta yang haqiqi dari seorang hamba adalah cinta dalam spectrum yang luas. Cinta tersebut lahir dari kerja keras menjaga rasa sayang Allah kepadanya. Masalah terbesarnya adalah jika Allah murka dengan semua rasa dan amalnya. Kebahagiaan terbesarnya adalah ketika Allah merahmati perasaan dan amalnya. Maka ketika ia jatuh cinta, cinta itu membawanya kepada ketaatan dan membentenginya dari perbuatan ingkar serta penyimpangan.
Cinta seorang hamba menghantarkannya kepada kehidupan yang penuh berkah dan rahmat. Ketika cinta lawan jenis hadir dalam dirinya, maka itupun tidak lepas dari komitmen menjaga hak-hak Allah di dalam cinta tersebut. Ia mempersembahkan cinta itu untuk orang yang memberinya jaminan bahwa cinta tersebut adalah berkah dan penuh rahmat. Ia menjalankan cinta tersebut dengan muraqabah yang ketat. Ia selalu yakin, Allah memberinya pendamping yang baik sesuai kualitas kebaikan drinya.
Jika engkau seorang hamba dan menjaga hak-hak sebagai hamba, mak jatuh cintalah dan selamat menjalani cinta. Semoga Allah memuliakan kita disebabkan cinta itu, menghimpun kita dalam rahmat sebagai buah dari cinta itu dan melahirkan generasi kuat pewaris dakwah dengan cinta itu. Cinta itu indah…kenapa tak kita persembahkan untuk sesuatu yang abadi???
Maraji’
- Dr.Khalid Abu Syadi 2001. Investasi Akhirat. Jakarta: Pusata Al-Kautsar
- Dr. Abdullah Nashih Ulwan. 2003. Taujih Ruhiyah. Jakarta : Rabbani Press
- Izzatul Jannah. 2003. Duka Lara Cinta. Jakarta : Era Eureka
- Cahyadi Takariawan, Wahid Ahmadi, Abdullah Sunono. 2003. Iman dan Mahabbatullah. Solo: Era Intermedia
- Novi Hardian & tim ILNA Learning Center. 2004. Super Mentoring 1 . Bandung : Syaamil Cipta Media
- Al-Izzah. 2005. Ketika Ikhwah Jatuh Cnta.
* Mahasiswa asal Gayolues kuliah di Universitas Diponegoro Semarang