by

Wisata Pentago Garden Terima Kalpataru Katagori Perintis

Pentago Garden. Foto Putra Mandala Lintasgayo.com

Redelong | Lintasgayo.Com -Salah seorang warga Blang Tampu, Kecamatan Bukit, Lammudin 49 Tahun, pemilik serta pengelola tempat dan lokasi konservasi dan tempat wisata “Pentago Garden” kurang lebih 9-10 kilometer dari Ibu kota Kabupaten Bener Meriah.

Tempat wisata calon penerima penghargaan Kalpataru tahun 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI) pada tanggal (23/04/2020) dengan kategori perintis lingkungan yang asri serta alami.

Dengan semangat yang menggebu gebu, Lammudin akan terus dan tetap berupaya keras berbenah diri menjadikan Pentago Garden sebagai tempat wisata yang alami tanpa volusi serta mengutamakan penomena lingkungan.

Pada saat dikunjungi media ini Sabtu (20/06/2020), di lokasi tempat wisata yang dikelolanya, Lammudin lulusan Sarjana disalah satu Fakultas Sumatera Utara ini bercerita masih banyak program yang ingin ia gagas, tetapi masih tertunda.

menurut penuturannya, selama berjalannya wisata Pentago, banyak pengunjung yang memberikan saran dan ide ide untuk inovasi, lammudin tidak pernah mengatakan tidak. Namun tetap mengiyakan semua saran yang ia dengar  tersebut sebagai rasa hormat dan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan kepadanya.

Para pengunjung yang berwisata dari berbagai unsur dan kalangan ke tempatnnya, baik individu juga rombongan menyarankannya agar dapat mencontoh serta meniru tempat wisata yang lainnya agar lebih indah lagi.

Terkait dengan saran itu, Lammudin menjelaskan bahwa ia menghormati nasehat dan niat baik dari pengunjung tersebut, namun ia tidak akan merubah karakter wisata yang ia rintis selama ini.

“Saya tidak akan merubah atas apa yang telah saya rintis, biarlah tempat ini menjadi dirinya sendiri. Tidak mau ikut ikutan, artinya mencontoh sesuatu dari karya orang lain,” kata Lammudin.

“Kenapa tidak mau mencontoh, kita semua sudah pasti mempunyai inovasi masing masing, kalau memang kita dapat menciptakan, kok mesti hak cipta orang kita caplok dan kita kembangkan, sama saja kita tidak mempunyai prinsip,” lanjutnya.

Maksudnya mari menjadi diri kita sendiri, contoh mungkin di tempat wisata yang lain ada berbagai mode variasi dengan bentuk dan modelnya, jadi semua tempat itu ada ciri khas tersediri, Jadi kita tidak perlu harus iri dan harus berlebihan.

“Semua sudah ada disain tersediri dari diri kita pribadi, justru ini ada nilai plus dari para pengujung dan mereka lah yang menilainya”.

Disamping itu kita berkeinginan dan berharap pengunjung itu merasa nyaman, puas menikmati suasana di tempat semua lokasi wisata yang mereka kunjungi. Tidak perlu kita mengatakan tempat yang lain tidak indah dan kurang nyaman.

Apalagi saling menjelekkan, tetapi kalau bersaing untuk memajukan daerah silakan, kenapa tidak. Yang jelas kita fokus terhadap program kita menjadikan Pentago Garden wisata satwa burung dengan kicauannya dan pohon yang mulai langka kita tanami kembali biar tidak tinggal nama.

Alhamdulillah saat sekarang sudah 200 batang pohon dari berbagai jenis sudah kita tanam dengan jenis yang berbeda, ditambah aliran air sungai yang masih alami tanpa renovasi, agar suasana alam menjadikan tempat ini indah, nyaman, tenang dan sejuk. sebut Lammudin.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Bener Meriah, Irmansyah.S.STP., sebelumnya juga pernah mengatakan bahwa tempat wisata “Pentago Garden” Calon peraih Kalpataru 2020 tersebut memang saat ini semakin terus berbenah diri dari sebelumnya.

“Tidak bisa kita pungkiri, apalagi sekarang sudah nampak jelas seperti ada ratusan jenis pohon telah ditanam disana. Berbagai jenis burung dapat kita lihat dan Ini sangat luar biasa, juga pohon ini tersebar di lokasi wisata alam Pentago Garden ini,” sebutnya.

Dapat kita katakan pohon itu sebagian besar merupakan dapat menyimpan air dan memang sebagai ciri khas hutan yang ada didaerah kita yang berhawa sejuk ini. Dimana pohon pohon itu kalau kita cermati hampir langka susah untuk kita temukan lagi.

“Sebagai contoh pohon kayu Tenggulun, Gele, Apel, Rembele, Lekap, Nunem, Kloang Gajah dan banyak lagi seperti Jambu Klutuk, Jambu Air dan yang lainnya tanpa kita dapat kita sebutkan secara detail,” kata Irmansyah.

Ini perlu kita apresiasi terhadap Lammudin dengan modal terbatas dan dengan keyakinan juga tekad yang kuat dari puluhan tahun yang lalu destinasi wisata alam Pentago terus dirintisnya. Dan ini akan tetap kita dukung kedepannya.

Berbagai suka duka yang dialami untuk mewujudkan cita citanya termasuk ikut mengembangkan sumber daya alam untuk daerah, semua ini akan menjadi Destinasi Wisata terhadap Kabupaten Bener Meriah kedepannya. Kata Irmansyah. (Putra Mandala/FG).

Comments

comments