
Takengon | Lintasgayo.com – Pimpin upacara hari pendidikan nasional (Hardiknas) Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, tampak gagah mengenakan setelan baju kerawang berwarna kuning lengkap dengan penutup kepala berbentuk runcing dihiasi motif kerawang, Jum’at (02/05/2025).
Belakangan, penutup kepala alias topi yang Bupati Haili kenakan tersebut mendapat sorotan dari seorang pegiat budaya. Topi bermotif kerawang itu disebut bergaya mitre dan lebih dikenal sebagai atribut keuskupan katolik.
Tentu saja tidak ada yang salah dari sebuah pendapat yang ditulis dengan fakta, data dan kajian-kajian ilmiah.
Benar memang, topi meruncing yang dikenakan oleh Bupati Haili saat upacara Hardiknas bukanlah penutup kepala yang diakui secara sah sebagai penutup kepala tradisional Gayo oleh pegiat budaya dan sejarawan.
Namun, masalah kemudian muncul saat ada upaya menyandingkan penutup kepala meruncing yang dihiasi kerawang itu dengan atribut keuskupan katolik.
Padahal, penutup kepala berbentuk meruncing sebagaimana dikenakan Bupati Haili telah digunakan oleh banyak pejabat di Aceh Tengah pada periode-periode sebelumnya.
Semisal mantan Bupati Aceh Tengah Nasarudin cukup sering menggunakan penutup kepala berbentuk meruncing ini.
Nasarudin bahkan mengenakannya pada puncak acara hari jadi ke-436 Kute Takengen, Februari 2013 silam dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRK.
Shabela Abubakar juga sama, hampir disetiap kegiatan istimewa yang berkaitan dengan budaya, mantan Bupati Aceh Tengah ini dengan bangga mengenakan baju kerawang berwarna kuning ditambah penutup kepala berbentuk runcing.
Mantan Pj Bupati Aceh Tengah T.Mirzuan pada upacara Hardiknas Mei 2024 silam juga menggunakan baju berwarna kuning lengkap dengan penutup kepala berbentuk runcing.
Subhandy saat menjadi PJ. Bupati Aceh Tengah juga tidak berbeda. Ia juga menggunakan atribut yang sama.
Artinya, penutup kepala alias topi berbentuk meruncing dan berwarna kuning tersebut bukanlah hal baru dan tidak pernah dipermasalahkan atau bahkan disandingkan dengan topi keuskupan katolik.
Lalu, kenapa ketika Bupati Haili yang mengenakan topi meruncing itu di ruang publik malah disama-samakan dengan uskup katolik ?
Menelusuri hal ini, Lintasgayo.com mencoba menghubungi Ketua Majelis Adat Gayo (MAG) Aceh Tengah Abdulah HR.
Ia mengatakan, Majelis Adat Gayo akan segera melakukan rapat kajian terkait dengan permasalahan penutup kepala meruncing tersebut.
“MAG akan segera melakukan rapat terkait hal ini. Akan kita panggil budayawan yang menyebut ada kemiripan antara penutup kepala Bupati dengan uskup katolik, supaya kita bisa lihat apakah betul mirip atau tidak,” katanya melalui telepon seluler, Minggu (04/05/2025). (Mhd)