Harga Cabe Caplak Anjlok, Petani Nombok

Redelong| Lintasgayo.com – Nasib pilu tengah dirasakan para petani cabe rawit (caplak) di Bener Meriah. Harga jual hasil panen mereka anjlok hingga hanya Rp12.000 per kilogram, jauh di bawah biaya produksi.

“Sudah dua bulan harga cabe turun,” keluh Lahudin, seorang petani yang mengaku dari Tingkem Benyer, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, usai menjual hasil panennya ke pengepul, Kamis (15/05/25).

Lahu menanam cabe caplak sejak delapan bulan lalu. Namun, hasil jerih payahnya tak sebanding dengan ongkos yang harus dikeluarkan, mulai dari biaya tanam hingga ongkos petik. Alih-alih untung, ia justru nombok.

Sejumlah toke (pengepul) cabe di wilayah itu membenarkan penurunan harga yang drastis dalam dua bulan terakhir. Hal ini, menurut mereka, disebabkan oleh melimpahnya pasokan cabe dari petani di Sumatera Utara. Sementara itu, selain untuk pasar lokal, sebagian besar cabe dari Bener Meriah dipasok ke Sumatera dan sebagian lainnya ke Banda Aceh.

“Ya, benar. Saat ini harga tampung cabe caplak hanya Rp12 ribu per kilogram,” kata Juharta, salah satu toke caplak di Kecamatan Bukit saat dikonfirmasi.

Lahudin berharap ada solusi jangka panjang dari pemerintah untuk mengatur stabilitas harga dan membuka akses pasar baru agar hasil pertanian mereka tidak terus merugi. (LG07)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.