Alfiandi zikra, Putra Gayo Jadi Alumni Terbaik S3 Hukum Islam UINSU

Alfiandi Zikra. Ist

Redelong | Lintasgayo.com – Berjuang hingga titik darah penghabisan, itulah semangat yang membawa Alfiandi Zikra berhasil menjadi Alumni Prodi Hukum Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

Andi, panggilan akrabnya di desa, berhasil menjadi Alumni Pascasarjana S3 (Doktor) Universitas islam Negeri Sumatera Utara medan.

Usaha tidak mengkhianati hasil

Ketekunan dan semangat pantang menyerah adalah dua hal utama yang memotivasi Andi untuk tetap berjuang.

Ia percaya kalau usaha dan do’a tidak akan mengkhianati hasil dan yakin bahwa ALLAH memiliki rencana baik yang mungkin belum terungkap.

“saya lalui dengan banyak sekali jatuh bangunnya. Proses ini mengajarkan saya untuk berjuang sampai titik darah penghabisan,” ujar Andi yang merupakan alumni dari Dayah Terpadu Bustanul Arifin Bener Meriah, dalam keterangan resmi UINSU, Kamis (21/5/2025).

Menjadi seorang Doktor (S3) yang mampu memberikan dampak besar bagi kemanusiaan merupakan impian Andi sejak kecil.

Mimpi itu menjadi pendorong untuk terus maju dan tidak pernah menyerah.

“diterima di HUKI UINSU adalah hadiah terbaik bagi saya karena mengajarkan kesabaran,kegigihan, dan keikhlasan, serta mengingat bahwa almarhum bapak juga pernah menimba ilmu di UIN yang dulu masih IAIN hanya sampai Sarjana Muda,” tambahnya.

Mengingat itu serta di tambah lagi motivasi dari keluarga terutama dari istri dan sejalan dengan inspirasi Andi dari salah seorang Ulama kabupaten Bener Meriah yang menginspirasinya yaitu Pengasuh Dayah Terpadu Bustanul Arifin Bener Meriah.

Menurutnya, tidak ada yang lebih berharga selain belajar dan terus belajar dan salah satu media dan tempat belajar itu adalah kampus, dan kampus itu adalah salah satu tempat untuk kita terus mengasah ilmu.

Perjalanan baru akan dimulai

Andi menyadari bahwa menjadi mahasiswa Doktor HUKI S3 akan membawa tantangan dan tuntutan akademis yang tinggi. Perjalannya untuk meraih gelar Profesor baru akan dimulai.

Namun, dia memiliki strategi khusus untuk menghadapi tekanan belajar dan tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupannya.

“pengalaman selama proses seleksi mengajarkan saya cara mengatur waktu dengan bijaksana,” ungkap Andi.

Prioritas utamanya adalah belajar, karena ia menganggapnya sebagai kebutuhan. Setelah itu, ia memberikan waktu untuk bermain dengan teman, berdiskusi, menyalurkan hobi, dan hal-hal lain sebagai bentuk self-reward atas kerja kerasnya.

Dengan menerapkan pendekatan work-life balance, Andi merasa bahwa ia mampu mengurangi tekanan resiko kelelahan saat belajar.

Kedepan, ia memiliki impian untuk menjadi seorang Profesor di bidang Hukum dan guna untuk meningkatkan kesadaran akan hukum, baik hukum Islam maupun Hukum Umum terkhusus HTN (Hukum Tata Negara).

Ia ingin mengabdikan dirinya sebagai dosen, memberikan layanan dan edukasi Hukum yang lebih Holistik dan menyeluruh. (Mhd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.