
Banda Aceh | Lintasgayo.com – Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si, kunjungi Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat Pagi (23/05/2025).
Kunjungan itu sebagai langkah tindak lanjut menjawab tuntutan masyarakat Kecamatan Linge terkait hak milik tanah dan pengembalian wilayah adat yang masuk dalam konsesi PT Tusam Hutani Lestari (THL).
Dalam pertemuan itu, Kepada Wakil Gubernur Bupati Haili menyampaikan hasil kesepakatan Pemkab Aceh Tengah dengan masyarakat Linge juga PT. THL yang dirumuskan bersama Forkopimda sehari sebelumnya, Kamis (22/05/2025).
Bupati Haili menjelaskan kesepakatan tersebut mencakup: memfasilitasi pengembalian hak vital masyarakat termasuk pemukiman, persawahan, perkebunan, peternakan, dan kuburan.
“Pengembalian lahan adat sesuai pemanfaatannya, peninjauan ulang status kawasan hutan, penerbitan SHM, penguatan hak ulayat, dan pengembalian APL ke wilayah adat atau perhutanan sosial,” kata Bupati Haili yang pada pertemuan itu didampingi Pj. Sekda Aceh Tengah Mursyid.
Bupati Haili Yoga menegaskan bahwa fasilitasi penerbitan SHM akan menjadi prioritas utama Pemkab Aceh Tengah, mengingat proses sertifikasi tanah akan memberikan kepastian hukum dan mencegah konflik di kemudian hari.
Menjawab Bupati Haili, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, menyatakan akan menindaklanjuti permasalahan tersebut.
“Permasalahan kita tampung dan akan kita tindaklanjuti. Kita selesaikan dengan cara bijak, Ini kasus ketiga yang saya tangani dengan perusahaan, saya ingatkan masalah yang besar kita kecilkan dan yang kecil kita hilangkan,” katanya sebagaimana dilansir dari rilis resmi Prokopim Aceh Tengah.
Ia menambahkan permasalahan yang ada pasti ada muaranya dan diselesaikan dengan mendengar penjelasan kedua belah pihak sesuai aturan hukum bernegara.
“Semua permasalahan harus clear masalahnya apa, ini kita cari solusi dan kita tampung, jangan kita terprovokasi dengan kepentingan. Ini tugas kami sebagai pemimpin melayani masyarakat, Kedua belah pihak baik memiliki rasa aman, nyaman baik masyarakat dan investor, ini tugas kita sebagai pemimpin”, ujarnya.
“Kita mendorong Aceh Tengah sebagai daerah wisata, saya selalu prioritaskan Aceh Tengah dan kita butuh investor, kalau wisata ingin hidup daerah harus gandeng investor,” tambahnya.
Ia mengingatkan, PT. THL menjadi barometer investasi di Aceh, dan Aceh harus menjaga dan membina investor-investor agar arus investasi tetap terjaga, sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh Tengah. (Mhd)