Festival Gasing Bikin Haru Mukim Pegasing

Kepala Mukim Pegasing, Ali Husin (jaket biru) dan Camat Pegasing, Syarifuddin HR (topi merah) disaksikan Ketua I Formi Aceh Tengah, Ikhwanussufa (paling kanan) sedang memainkan Gasing sebagai tanda pembukaan even tersebut, Minggu (27/11). Foto Azani

Pegasing | Lintas Gayo : Penyelenggaraan Festival Gasing Gayo 2011 yang digelar Minggu (27/11) di lapangan Gapendes Gelelungi Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah berjalan sesuai rencana, walau dikemas dengan sangat sederhana.

Festival ini dibuka Bupati Aceh Tengah yang diwakilkan kepada Camat Pegasing, Syarifuddin, AR dan dalam sambutannya menyatakan permainan Gasing ini membuat dirinya teringat masa lalu. “Kami memberikan apresiasi kepada panitia yang telah menggagas kegiatan ini,” kata Syarifudin saat membuka acara tersebut.

Sementara itu, Ikhwanusufa, Ketua I Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Aceh Tengah dan juga sebagai ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Tengah mengatakan bahwa permainan Gasing dahulu dimainkan anak-anak ketika usai mengaji-belajar mengaji tradisional-di Mersah (Mushola). Sehingga anak-anak suka pergi belajar mengaji karena anak-anak menjadi tertarik ke Mersah.

“Adanya permainan disela belajar merupakan pendekatan maupun strategi pembelajaran,” kata Ikhwanusufa yang juga sebagai anggota DPRK Aceh Tengah.

Dia juga berharap kerjsama FORMI Aceh Tengah, Situs Berita Lintas Gayo, KNPI, Pemerintah dan pihak lainnya agar dapat melaksanakan kegiatan tradisional Gayo (kearifan lokal) lainnya karena masih banyak tradisi Gayo yang hampir punah (tidak dimainkan lagi).

Seorang tokoh masyarakat Pegasing yang menjabat sebagai Mukim, Ali Husin (73) menyatakan keharuannya menyaksikan permainan Gasing tersebut. “Remenang lauh ku” kata Ali Husin dalam bahasa Gayo yang berarti bercucuran air mataku.

“Terima kasih pada panitia yang sudah mengangkat kembali seni budaya Gayo,” ucapnya dengan raut muka sembab tanda haru.

Festival Gasing Gayo ini diikuti 16 regu yang terdiri dari 3 orang setiap regu. Umumnya mereka masih duduk di bangsu SD, MIN dan SMP. Dan menarikanya, panitia mewajibkan kepada seluruh peserta untuk memakai peci dan kain sarung saat bermain gasing tersebut.

“Karena pertama kali digelar, semula kami hanya menarget 10 tim sebagai peserta, namun syukurlah peserta mencapai 16 tim,” kata ketua panitia Azani. Dengan pengalaman kali pertama ini, dirinya yakin untuk tahun-tahun berikutnya penyelenggaraan even sejenis akan lebih baik lagi dengan peserta yang lebih banyak.

Amatan Lintas Gayo, masyarakat sangat antusias menonton pertandingan Gasing Gayo yang baru pertama sekali dilaksanakan di Aceh Tengah tersebut. Hingga pertandingan berakhir menjelang Ashar masyarakat tidak beranjak dari lokasi pertandingan. (Wyra/03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.