Peningkatan Status, STAIN Gajah Putih Gelar Doa Bersma

Takengon | Lintas Gayo – Syukuran atas terpilihnya Dr. Zulkarnain, M.Ag, dan Perubahan Status kampus STAIN Gajah Putih Takengon Aceh,  pihak STAIN Gajah Putih menggelar do’a bersama di Gedung Mustafa M. Tamy, Aula STAIN Gajah Putih Takengon, Selasa (16/10/12). Doa tersesebut di sampaikan kepada Para Pendiri dan kepada para Pendahulu yang telah berjasa dalam membangun pendidikan di dataran tinggi Gayo.

Ketua STAIN Gajah Putih mengatakan bahwa terwujudnya Perubahan status STAIN Gajah putih atas berkat jerih payah dan do’a para pendiri dan kerja keras. “Ini semua terwujud berkat kerja keras para pendahulu, orang tua kita yag telah berjasa, jauh sebelum kita berada di sini” ungkap Dr. Zulkarnain. M.Ag.

Lulusan doktorat UPI Bandung ini menjelaskan bahwa  status STAIN ini akan beralih status kembali menjadi IAIN apabila memenihi syarat memiliki program doktorat minimal 16 doktor yang ada di STAIN yang sesuai dengan disiplin keilmuan masing-masing.

Kesempatan itu tidak pernah datang dua kali, oleh karena itu, kepercayaan seseorang tidak boleh kita abaikan begitu saja sekali kita menyatakan siap, maka upaya itu harus kita bentuk dengan semaksimal mungkin” terang ketua tim Penegerian itu.

Ketua Yayasan Gajah putih takengon, H. Armia, SE,MM. menyampaikan amanat dari tim Kementerian agama dalam kunjungannya ke Takengon beberapa waktu lalu, dalam rangka Penegerian STAI Gajah putih, supaya pemerintah daerah menyiapkan lahan seluas lebih kurang 50 hektar, dalam rangka pembangunan STAIN Gajah putih takengon yang lebih maju.

“Proposal akan di sampaikan oleh kementerian agama kepada pemerintahan Arab saudi.” Ujar Armia.

Armia menambahkan, untuk kesediaan lahan tersebut, Yayasan Gajah Putih dan pemerintah, dinas kehutanan dan para camat beserta unsur-unsur yang terkait lainnya, melihat beberapa lokasi dengan jelas, yaitu di daerah Isak, Penaron, dan di daerah Genting Gerbang, Kabupaten Aceh Tengah.

Setelah mengadakan penelitian kelayakan lahan pada area tersebut, daerah Isak dan Penarun relatif sangat sulit, sebab area tersebut masih atas kepemilikan PT. Alasiro. Sedangkan di daerah Genting Gerbang layak  untuk di jadikan lahan area kampus yang luas nya sekitar 63 hektar.

Armia meminta kepada Bupati Aceh Tengah, untuk melakukan pendekatan lebih lanjut dengan camat dalam proses lebih lanjut untuk pembebasan lahan yang merupakan tanah adat dengan di buatnya sertifikat yang sah apabila lahan tersebut bisa di jadikan lahan kampus.

Dr.Zulkarnain kembali menambahkan dan berpesan kepada para peserta yang hadir untuk ikut serta membangun dan mengembangkan STAIN Gajah Putih Takengon Aceh.

“Jagalah nama baik STAIN Gajah Putih Takengon ini, karena kalau baikpun STAIN kita ini, kitalah yang membuatnya menjadi baik. Namun, jelekpun di mata orang, kitalah yang membuat jelek STAIN kita ini,” tutupnya.

Acara ini di hadiri oleh Dewan  Eksekutif Mahasiswa, Resimen Mahasiswa Satria Linge dan Beberapa Perwakilan dari HMJ yang ada di Kampus STAIN Gajah Putih Takengon.(Hardinalsyah/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.