Takengon | Lintas Gayo – Bob Mat Kodak, seorang fotografer asal Tembilahan Indra Giri Hilir Riau kini menjelajah keindahan Negeri Antara, Gayo, Aceh Tengah.
Bob yang hadir ke Gayo seorang diri membawa peralatan “perangnya” berjenis kamera merek Canon dengan berbagai variannya.
“Saya ingin memotret HI (Human Interest) dan Landscape. Karena landscape yang menarik agak sulit didapat di Tembilahan”, kata Bob.
Selepas Subuh, Bob ditemani fotografer tiga jaman, Firdaus Chalid, “mengintai” bidikan HI di pasar pagi Jalan Sudirman.
Aktivitas di pasar kaget yang menggunakan badan jalan di tengah kota Takengon ini telah mulai “berdenyut” sejak sebelum shalat Subuh .
Bob yang mengenakan jaket tebal mengatakan bahwa cuaca di Takengon sangat dingin. “Namun cuaca di Gunung Bromo jauh lebih dingin”, sebut Bob.
Sayang selama di Takengon, Bob tidak didukung udara cerah karena fluktuatifnya iklim. Namun Bob mengaku senang karena istilah untuk daerah Gayo yang sering disebut , “Sekeping Tanah Surga yang Terlempar ke Dunia”, menurut Bob nyaris terbukti.
Bob menyatakan ingin kembali lagi ke Tanoh Gayo karena untuk kedatangannya kali ini, Bob hanya bisa sehari di Takengon untuk kembali lagi ke Medan dan kemudian ke Riau.
Banyak kisah menarik diungkapkan Bob. Menurut Bob kamera yang dimilikinya, ternyata diberikan oleh orang yang bersimpati pada karya foto yang dihasilkan Bob.
“Bahkan saya pernah mendapat kiriman kamera dari warga Amerika .Bukan itu saja, saya ditawari tinggal di Amerika”, ungkap Bob.
Selama di Takengon, Bob berkesempatan bertemu dengan komunitas Gayo Fotografer Club (GFC) dan wartawan www.lovegayo.com serta wartawan Aceh Tengah dari berbagai media di Aceh dan Medan.
Selain Bob, Taufiqurrahman, seorang fotografer lainnya yang bekerja di Balai Arkeologi (Balar )Medan dan tergabung dalam Toba Photographer Club (TPC) sudah terlebih dahulu selama beberapa pekan mengekplor landscape Tanoh Gayo sembari melakukan eksavasi di Ceruk Mendale dan Ujung Karang Kebayakan.
Menurut Bob dan Taufiq, panorama Aceh Tengah sangat menarik yang merupakan nilai plus bagi daerah dingin di Aceh yang mampu mengundang wisatawan dari berbagai belahan kota di Indonesia dan dunia.
“Keindahan ala mini dipadu dengan keramahan warga Gayo”, sebut Bob yang berjanji akan datang lagi ke Takengon.
Menurut Aman Shafa, seorang anggota GFC, banyak turis mancanegara yang hobi fotografi akan mengunjungi Tanoh Gayo.
“Di awal bulan April ini, akan datang fotografer dari Australia”, pungkas Aman Shafa.
Menurut Aman Zaghlul, salah seorang pengelola situs berita online www.lovegayo.com, semakin sering foto dan berita dari Gayo diluncurkan di dunia maya, maka akan banyak referensi dari mesin pencari seperti Google dan lain-lain menerbitkan tentang Gayo bagi para pencari data.
Dikatakan, kini situs berita lovegayo kini berada di rangking 3 jutaan dunia dan 40 ribuan di Indonesia pemakai com versi alexa. (WRB)
Tanah Gayo mmg sekeping tanah surga yg jatuh kebumi, I’ll be back, Insya Allah, salam
untuk love gayo, selamat atas pencapaian rankingnya dan semoga kedepannya love gayo dapat memantapkan lagi posisi rankingnya……
SUKSES TRUS I LOVE GAYO..!!!!!!!!
bob “matkodak” is indeed a very remarkable person.
I greatly admire the work of his works.
regards
Hmmm….
Nah,kisah menarik yang begini perlu terus di cantumkan..Semoga berita ini akan membuat lirikan wisatawan (baik lokal,nasional maupun internasional)akan tertuju pada Aceh Tengah,murni karena keramahan dan keindahan alam..Jangan lagi lah kita di lirik oleh pihak luar karena berita yang memalukan,konflik dan lain sbagainya..maju terus buat para pengurus ILG dan Fotografer Aceh Tengah
Jangan berhenti berkarya,brother