Kasus Cerai Meningkat, ini kata Master Psikologi “Duta Wisata” Bener Meriah

amee-1

Redelong | Lintas Gayo – meningkatnya angka perceraian di Aceh Tengah memaksa Master Psikologi yang sempat sebagai Duta Wisata Kabupaten Bener Meriah, Ismi Niara Bina, M.Psi, Psikolog, ikut bicara.

Katanya, perceraian yang meningkat biasanya akibat kurangnya komunikasi yang dilakukan pasangan suami istri, ditambah dengan tehnologi sebagai pemicu keretakan dalam rumah tangga.

“Suami istri harusnya tetap menjalin komunikasi dengan kuat, karena prinsipnya manusia itu berkembang dan berubah,” kata Psikolog Ismi Niara Bina kepada Lintas Gayo di Bener Meriah, Selasa pagi (19/3/2012).

Perempuan yang biasa disapa Amee Bina ini menyebutkan, perkembangan tehnologi telah memberi kesempatan orang beraktualisasi dalam mengekpose diri, kalau hal ini tidak disikapi dengan bijak, bisa menjadi celah konflik rumah tangga.

“Dalam hal ini poin pentingnya tetap jalin komunikasi, karena dengan komunikasi kedua belah pihak memahami perkembangan pasangannya, apa yang sedang dipikirkan, diharapkan, dan dirasakan pasangannya,” jelas Master Psikologi lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) ini.

Pemicu yang tinggi dalam hubungan rumah tangga, kata Amee, akibat ketidak siapan suami-istri menghadapi perubahan atau perkembangan pasangannya. “Mengapa bisa sampai tidak mengetahui? ya karena tidak ada keterbukaan sebagai salah salah satu bentuk komunikasi,” lanjut Amee.

Disebutkan Amme pula, pernikahan adalah hubungan yang sakral sekaligus kompleks, dan syarat utama menjalani pernikahan adalah komitmen. “Komitmen untuk tetap berpegang teguh pada prinsip dasar pernikahan.Saling mencintai,menghargai, saling setia, dan saling menjaga,” demikian Amee Bina.

Seperti diberitakan media ini, Angka perceraian di Aceh Tengah mengalami peningkatan tajam. Dalam tiga bulan terakhir Pengadilan Mahkamah Syari’ah Takengon sudah memutuskan sebanyak 58 perkara cerai gugat dari 155 jumlah perkara yang di terima. Pemicunya adalah krisis moral, tidak ada tanggung jawab, penganiayaan berat, cacat biologis, poligami tidak sehat, kawin paksa, cemburu, ganguan pihak ketiga. (Atia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. jeruk..koq makan jeruk,harus nya yang ngasi petuah itu lebih kepada orang orang yg berhasil dlm membina rumah tangga,bukan justru yg sebalik nya.kalo sekedar omdong yaa g harus yg sekolah sampe master juga bisa.hek ta pike….

  2. jangan selalu hanya menyalahkan lingkungan,kondisi,dan ketaatan…
    tp coba kembali melihat bagaimana SDM yang ada pda masyarakat sndiri,, krna susahnya mnrima hal baru menyebabkan tidak adanya peningkatan SDM yang berarti.