Kisah Salman Yoga saat Kenalan dengan Ceh To’et

To'et dan Salman Yoga S, 2003

Takengon | Lintas Gayo – Penyair Gayo dan dosen IAIN Ar-Raniry Salman Yoga berkisah tentang To’et, katanya perkenalannya dengan Ceh Siner Pagi itu bermula ditahun 2003, tatkala Salman mendatangi kediaman almarhun Abdul Kadir atau To’et untuk memesan alas kertan (tikar pandan) kepada istri To’et.

“Alas kertan untuk atribut pementasan teater Reje Linge di taman Ismail Marzuki Jakarta, Jogya, dan Bandung,” kata Salman kepada Lintas Gayo di Takengon, Senin (13 Mei 2013).

Saat itulah penulis naskah “Tungku” ini bertemu Toet yang sedang duduk diruang tengah bersama istri dan seorang cucu. Lalu To’et bertanya pada saya, untuk apa memesan tikar?. Salman menjawab singkat, untuk properti pementasan Teater di Jakarta.

“Saya ingat, beliau menepuk bahu dan paha saya yang duduk bedekatan. Lalu Ceh To’et bilang pada saya, ringendi langkahmu, Win. Jarak di pediangenmu, akuni le seni nge tue gere lepasne beluh jarak, menetdi akupe beluh urum ko,” cerita Salman.

Menurut pengakuan Salman, sejak itulah dirinya mulai inten menjalin komunikasi dengan To’et, bahkan sempat terangkat beberapa peristiwa yang mengiris, seperti gagalnya membuat VCD untuk seniman Gayo yang merupakan program DEKATE yang mendapat dana hibah dari pemerintah daerah.

“Maksudnya untuk menggarap dokumenter sejumlah seniman di Gayo, salah satunya Ceh To’et,” demikian kata Salman.(Atia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.