Salam Redaksi

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kuurrrrrrr semangatmu urang Gayo. Alhamdulillah, berkat doa sempena, seluruh elemen masyarakat yang mencintai Gayo, “tanah keramat” di paling barat pulau Sumatera, media LintasGayo.Com  kembali hadir untuk kita bersama.

Ada tetesan air mata haru, ketika kami personil LintasGayo.Com, bersusah payah untuk “mengangkasakan” kembali media online yang sangat dicintai ini. Kini kami bangkit dengan semangat baru. Sebuah harapan yang akan kita ukir bersama, demi Gayo.

Kami memohon maaf, kepada pecinta media online Lintas Gayo.Com di seluruh dunia, karena media kebanggaan rakyat Gayo ini napasnya sempat “tersenggal-senggal”.  Tidak perlu kami jelaskan mengapa kami berjalan tertatih-tatih dalam meniti kembali media online ini.  Sesat ulak ku dene, tingkis ulak ku bide.

Berkat dukungan, doa sempena ama–ine, serinen-denganku, mehne sudere, akhirnya kami eksis kembali.  Kami mencoba menata kembali apa yang bisa kami sumbangkan untuk negeri leluhur ini.  Kami berusaha ke depan Lintas Gayo  dengan personil baru, dengan semangat baru, akan hadir dengan nuansa baru.  Slogan kami sangat sederhana . Bangkit dan Bersatu. Kata yang syarat dengan makna, demi kite Urang Gayo.

Kami sadari, kami masih muda-muda. Tengah porak  rayoh. Kepada senior-senior kami, “cubitlah” kami dengan kasih sayangmu. Karena media ini bukan untuk kami, tetapi untuk urang Gayo.  Enti idate pu gegelam.  Gelah morom-morom kite beramik, mehne demi kite, demi Gayo!
Kepada seluruh  saudaraku, dengan kerendahan hati kami mohon, mari sama-sama kita “selamatkan” media kebanggaan rakyat Gayo ini.  Kritikan, saran, sumbangsih pemikiran, serta doa sempena sangat kami harapkan.

Lintas Gayo,  ingin hidup seribu tahun lagi demi Gayo. Media ini bukan milik kami, tetapi milik rakyat Gayo. Kami hanya menjalankan tugas mengisi informasi, tetapi yang menyelamatkan dan memajukan media ini adalah seluruh urang Gayo dan siapapun dia yang cinta Gayo, dimanapun berada.

Kami coba berbenah. Semoga ke depan Lintas Gayo.Com yang sudah melekat di darah, di jantung hati masyarakat, kembali mampu menjadi teman kala suka dan duka demi Gayo. Demi negeri leluhur kita. Demi anak cucu kita. Bantulah kami! Urang Gayo tekik we. Bersibantun kite.  Kurrrrrr semangatmu Gayo! (Tim Redaksi)