Jakarta | Lintas Gayo-Pendidikan dinilai masih rendah. Pendidikan politik tersebut mestinya dilakukan partai politik. “Itu yang masih kurang. Karenanya, perlu dikuatkan. Jadi, masyarakat bisa tahu. Terutama, menyangkut kedewanan. Pada akhirnya, tidak salah pilih,” kata Yusradi Usman, caleg PKS untuk Dapil IV Aceh Tengah, yang ikut mengamini pembicara, diantaranya Ketua Komisi I DPD RI dari Propinsi Sumatera Barat Alirman Sori, Direktur Lingkar Madani Indonesia Raya Rangkuti, dan Pakar Komunikasi Politik Lely Arrianie Napitupulu dalam Dialog Kenegaraan “Pendidikan Politik: Pemilih Cerdas” di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2013) lalu.
Dalam amatannya, politik uang atau politik barang makin menguat di Takengon. Terutama, di Dapil IV Aceh Tengah. Sayangnya, penyenggara pemilu seperti absen. Padahal, jelas-jelas melanggar dan merupakan upaya pembodohan masyarakat. “Seyogianya, politik uang ini mesti diberantas sama-sama. Tolak money politics. Jangan terima pemberiannya, dan jangan pilih orangnya,” tegasnya.
Dalam dialog yang dimoderatori Subarkah tersebut, Yusradi, menyampaikan, perlunya upaya pengaudiovisualan pemilu 2014 mendatang. Mulai dari panitia pemilih, jumlah pemilih, yang ikut memilih, suara sah sampai penghitungan suara baik di PPS maupun PPK; selain penguatan dokumentasi tertulis.
“Paling tidak, mulai dari partai politik atau caleg-caleg yang menginginkan proses pileg yang jujur, bersih, beretika, dan bermoral. Dengan cara itu, kecurangan bisa dikurangi. Bahkan, dinolkan. Karena, buktinya sudah kuat. Kalau ada yang bermain, bisa langsung dipidanakan,” tegasnya (*).