Terkait pemberitaan kabar yang beredar disebagian masyarakat Bener Meriah, yang intinya menyebutkan bahwa pada Aksi yang digelar pada tanggal 14 November 2013 Mahasiswa meminta maaf kepada Bupati dan Wakil Bupati dihadapan massa yang mengepung kantor DPRK Bener Meriah, demi informasi yang berimbang, maka perlu kami sampaikan kondisi dilapangan, diantaranya:
- Bahwa tidak benar kami dari perwakilan massa Gerakan Perjuangan Rakyat Bener Meriah (GAPURA-BM) memintaa maaf kepada Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah;
- Kami diminta oleh pihak keamanan untuk bersalaman dengan bupati dan wakil bupati Bener Meriah, karena pertimbangan agar massa yang mulai anarkis dan mengepung kami didalam gedung DPRK Bener Meriah dapat membubarkan diri dengan tertib dan saat bersalaman tidak ada ucapan kata maaf karena apa yang kami perjuangkan tidak melanggar satu ketentuanpun;
- Kami mendengar informasi jika pada pukul 18.00 WIB massa pendukung Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah tidak membubarkan diri maka Protap Pembubaran paksa dari kepolisian akan diterapkan, massa yang berada diluar pagar Gedung DPRK kebanyakan orang tua dan tentunya sebagai orang tua kami juga, setelah berdiskusi akhirnya kami penuhi permintaan pihak keamanan untuk bersalaman dengan Bupati dan wakil Bupati Bener Meriah, ini semua demi kebaikan bersama dan untuk menghindari bentrokan sampai terjadi;
- Jika salam komando dengan Bupati dan Wakil Bupati dihalaman depan kantor DPRK Bener Meriah yang disaksikan langsung oleh massa pendukung Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah semata-mata menunjukan bahwa tidak ada persoalan pribadi antara kami dengan pribadi bupati dan wakil bupati bener meriah, namun secara kontrol sosial jabatan Bupati dan wakil Bupati wajib dikritik jika terdapat kesalahan dan kekeliruan;
- Bahwa aksi yang kami lakukan sudah diberitahukan kepada Polres Bener Meriah dan telah mengantongi surat dari kepolisian dengan nomor STTP/25/XI/2013/INTELKAM tentunya segala ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum telah kami penuhi dengan baik sedangkan massa yang mengepung kami menurut Polres Bener Meriah sama sekali tidak memiliki izin dan Kapolres sudah berjanji bahwa tanggal 14 November hanya ada satu aksi yaitu dari Gapura-BM (GmnI & Cempege Institut);
- Kami hanya menuntut hak-hak tenaga honorer Kategori 2 (K-2) dikembalikan, percepat pembayaran dana Cash For Work untuk korban Gempa Gayo di Bener Meriah dan meminta penjelasan Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah terkait indikasi korupsi dana bantuan pembangunan Masjid dan kejelasan status Komisioner Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Bener Meriah serta keterpurukan Bener Meriah diberbagai sektor;
- Sampai saat ini kami tidak tahu dimana letak kesalahan kami sehingga dikalangan masyarakat Bener Meriah beredar informasi dari pemberitaan bahwa kami meminta maaf kepada Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah. Sebenarnya masalah yang kami advokasi adalah pengaduan langsung dari tenaga Honorer, Geuchik dan Panitia Masjid agar mendampingi masalah yang sedang mereka hadapi;
- Kami berharap kejadian pengepungan, aksi premanisme dan ancaman terhadap massa yang mengkritik kinerja pemerintahan di Bener Meriah adalah kejadian yang terkahir, agar masyarakat yang dirugikan oleh kebijakan dan sebagai kontrol sosial tidak takut menyampaikan aspiranya, harusnya pendukung Bupatu dan Wakil Bupati Bener Meriah bisa lebih dewasa, apalagi kami hanya mahasiswa dan Pemuda yang peduli dengan kebaikan Bener Meriah Kedepan;
- Kami sangat menyesalkan tindakan perusakan terhadap atribut aksi dari Gapura-BM seperti, pemecahan kaca mobil, mengobrak-abrik isi mobil, pematahan tiang Bendera Merah Putih dan Benderanya tak tahu dibawa kemana, penghilangan dan perusakan atribut spanduk protes, pengempesan ban mobil dan sepeda motor peserta aksi dari Gapura-BM;
- Demikian Klarifikasi ini kami buat dengan sebanarnya dan dapat dipertanggungjawabkan Demi berimbangnya informasi yang beredar dikalangan masyarakat dan terimaksih telah memuat klarifikasi ini.
Redelong, 21 november 2013
Waladan Yoga
(Koordinator Gerakan Perjuangan Rakyat Bener Meriah (GAPURA-BM) & Masyarakat Bener Meriah)