Takengen |Lintas Gayo- Koordinator kecamatan Ketol, korban gempa, Nurdin Supi, meminta kepada pemerintah untuk tidak main-main dan benar-benar serius dalam menangani masyarakat korban gempa.
“Bila pemerintah tidak serius dan hanya mampu menerbarkan janji, kami akan kembali berdemo ke DPRK, dengan jumlah massa yang lebih banyak. Kalau demo kali ini hanya untuk korban rusak berat dan sedang, maka kalau demo sekali lagi semua akan terlibat termasuk rusak ringan,” sebut Nurdin menjawab LG di gedung DPRK, Rabu (23/1-2014).
Hasil kesepakatan, sebut Nurdin, rekening masing-masing Pokmas akan diberikan BRI. Sudah lebih enam bulan masyarakat menderita. Namun sampai ahir Januari 2014 belum ada kepastian bantuan untuk perumahan yang dijanjikan pemerintah.
“Kami menunggu sampai ahir Januari 2014 ini atau sampai awal Februari. Bila juga tidak ada titik terang, kami akan kembali ke gedung terhormat ini. Massa yang datang juga akan lebih banyak,” sebutnya.
Demikian dengan korban rusak ringan, jangan hanya dijanjikan akan dibantu setelah melengkapi persyaratan, namun pemerintah juga harus benar-benar membantu. Bahkan DPRK sudah mengetuk palu menyetujui Rp 16 milyar lebih, uang itu untuk apa, semula kami dengar untuk rusak ringan yang anggarannya tidak dimasukkan pemerintah pusat.
“Masyarakat kami, khususnya di Ketol sudah sangat lelah. Mereka sebelumnya did era konflik, kini ditambah musibah gempa, namun penangangannya banyak sekali birokrasi dan persoalan. Jangan kami korban dibiarkan,” sebutnya. (Zan.KG)