Belang Kejeren | Lintas Gayo – Kondisi Badan jalan Provinsi dari Blangkejeren menuju kecamatan Terangun hingga saat ini kondisinya semakin rusak parah, selain dipenuhi lubang yang menganga, sebagian badan jalan terlihat amblas, bahkan ada yang dipenuhi lumpur dan menjadi jalur air yang membelah badan jalan.
Kondisi badan jalan yang rusak ini, selain mengganggu pengguna bahkan kerap mengundang kecelakaan.
“Jalan ini sering sekali becak jungkir balik, akibat kondisi badan jalan yang tidak beraspal dan dipenuhi lubang, ditambah lagi kondisi badan jalan sudah tidak karuan, sehingga ketika becak melintasi jalan ini, apalagi membawa penumpang,sering jungkir balik, ” ujar sebagian warga Kampung Peparik Dekat dan Peparik Gaib, Kecamatan Blang Jerango seperti yang diberitakan Alabaspos Selasa, (25/3/2014) kemarin.
Kerusakan jalan Provinsi bukan saja terjadi antara Blangkejeren dan Terangun, kerusakan lebih parah juga terjadi di antara Terangun hingga batas Abdya, kemudian Blangkejeren arah ke kecamatan Pining hingga batas Lokop Serbajadi Aceh Timur.
Sepanjang tahun 2013 tidak terlihat sama sekali adanya pemeliharaan maupun perawatan badan jalan. Apakah ada anggarannya atau tidak, yang jelas sumber terkait di Gayo Lues menyebutkan tidak pernah ada usaha pihak Provinsi merawat maupun memperbaiki badan jalan, akibatknya kerusakan jalan semakin parah.
Tahun 2013 lalu tidak sedikit anggaran dari APBN diterima oleh Aceh, namun kondisi jalan provinsi sama sekali tidak tersentuh, dan terkesan dibiarkan begitu saja, seperti negeri tidak bertuan.
“Ada apa dengan dinas Bina Marga Provinsi Aceh, apakah mereka lupa atau mereka sama sekali tidak perduli dengan badan jalan yang merupakan tugas mereka merawatnya, apakah benar tidak ada anggaran sama sekali untuk merawatnya?,” ujar warga yang tidak berkenan disebutkan namanya.
Sementara itu, Bupati Gayo Lues Ibnu Hasim mengatakan, untuk tahun 2014 ini, dari dana APBA/Otsus, dianggarkan sejumlah Rp 35 Milyar untuk tindak lanjut pembangunan jalan provinsi antara Blangkejeren ke perbatasan Abdya, begitu juga antara Blangkejeren hingga batas Aceh Timur.
“Selama ini Pemkab sudah berusaha membuka jalan antara Terangun ke batas Abdya, dengan anggaran dari Otsus milik Gayo Lues sendiri, seharusnya ada tindak lanjut dari pihak Provinsi, namun tidak dianggarkan pada tahun 2012 dan 2013 lalu, tetapi tahun ini baru dianggarkan,” ujar Ibnu Hasim.
Lanjutnya, badan jalan yang baik tentunya akan membawa dampak bagi penunjang dan penggerak ekonomi di Gayo Lues, karena sarana transportasi ke bagian pesisir barat dan pesisir timur Aceh, sudah terbuka bagi pelemparan produksi Negeri Tangan Seribu ini, begitu juga hubungan sosial dan budaya akan lebih maju. (Fa/LG/Azl/Alabaspos)
pemerintah mesti cepat memberbaiki, jangan sampe nunggu didemo