Redelong | Lintas Gayo – Akibat terjadinya aksi protes yang dilakukan oleh 2 kelompok masyarakat kampung Belang Tampu dan Kampung Tingkem akhirnya, Rabu (21/5/2014) lubang-lubang di badan jalan raya urat nadi Bener Meriah ini tertutup dengan pasir.
Masyarakat Bener Meriah sebenarnya bukan hanya mengeluhkan kondisi jalan di kawasan Blang Tampu sampai Pondok Sayur, namun beberapa ruas jalan lainnya di Bener Meriah juga harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Aksi protes dengan menanam pohon pisang di badan jalan, yang dilakukan masyarakat, karena tingkat kekesalan masyarakat sudah sangat tinggi. Jalan di Blang Tampu menjadi jalan utama yang menghubungkan Bener Meriah dengan kawasan luar, selain ruas via Rembele.
Namun kondisi jalan kampung Blang Tampu Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah sejak masih berinduk ke Aceh Tengah, kondisi jalan ini tidak pernah berubah. Merasa kesal dengan sikap pemerintah, seperti membiarkan akses ini, ahirnya warga menenam pisang.
Kondisi jalan provinsi itu memprihatinkan. Jalan provinsi saja dibiarkan pemerintah, apalagi jalan yang tidak menjadi skala prioritas.
Wakil Bupati (Rusli M Saleh) yang datang ke lokasi “Penanaman pisang itu” mengajak masyarakat berdialog di Mesjid Mardatillah Belang Tampu. Kepada masyarakat Rusli menyampaikan bahwa anggaran sudah disahkan dan mengajak masyarakat untuk bersabar dan mengawalnya bersama-sama.
Catatan Lintas Gayo masyarakat telah dua kali menanam pohon pisang dan memasang orang-orangan (tetakut, Red) di badan jalan raya kampung Tingkem Kecamatan Bukit. Masyarakat melalakukan pertama, Jum’at (16/5/2014), penanaman kedua Senin (19/5/2014).
Walau aksi penanaman sudah dua kali dilakukan, belum diketahui secara pasti apakah jalan itu akan mulus, sehingga hubungan antar provinsi demi rakyat di ruas jalan ini juga akan mulus. (Ihfa)