Bener Meriah| Lintas Gayo– 20 Sekolah yang ada di Bener Meriah diharapkan bisa menjadi percontohan bagi sekolah lainnya dalam membangun keterbukaan dan memberikan pelayanan kepada murid dan wali murid.
Ke 20 sekolah yang difasilitasi KINERJA USAID itu, kini sudah menunjukkan perubahan bila dibandingkan sebelum adanya fasilitasi. Menurut Ferri Julianto, OMP Pendidikan KINERJA, ke 20 sekolah itu bukan hanya sudah mulai transparan, namun sudah mengetahui yang mana hak dan kewajiban mereka.
“Ada sekolah yang sudah membuat kotak pengaduan, ada juga yang membuka pengaduan via sms. Apa yang harus dilakukan sekolah, bagaimana dengan muridnya, bagaimana dengan wali murid, apa yang bisa sama-sama mereka kerjakan,” sebut Ferri menjawab jurnalis warga, Minggu (8/6/2014).
Berapa dana BOS, kemana saja dana BOS itu. Apa yang bisa dimanfaatkan dari dana BOS, bagaimana mengatasi kekuarangan dana BOS, serta bagaimana penggunaan dana BOS, semuanya mulai transparan, jelasnya.
Demikian dengan sarana penunjang pendidikan lainnya, komite sekolah mulai aktif dan peduli terhadap sekolah anaknya. Adanya evaluasi pengaduan, serta perbaikan kualitas pendidikan, dan sarana pendukung.
Semua kegiatan itu terbuka, melibatkan wali murid, sesuai dengan standar pelayanan maksimal (SPM). Guru tahu apa tugas dan haknya, wali murid tahu apa tugas dan haknya, demikian dengan murid, apa saja hak murid dan kewajibannya, semuanya dibahas transparan dan dievaluasi, jelas Ferri.
20 sekolah yang diharapkan menjadi percontohan itu tersebar di 3 Kecamatan; Untuk kecamatan Bukit, SDN Ponok Gajah, Karang Rejo, Bale Atu, MIN Simpang Tiga, SMP Bukit, dan SD Tingkem. Kecamatan Bandar, SD Mutiara, Blang Jorong, SDN POndok Gajah, SD Paya Ringkel, MIN Janarata dan SMP 1 Bandar. Untuk Kecamatan Wih Pesam, SD Jamur Ujung, SD Pante Raya, SD Gegerung, SD Kebun Baru, Suka Makmur, Simpang Balek, SMP2 Wih Pesan dan MtsN Wih Pesam. ( Iqoni RS/JW)