Idi Rayuek | Lintas Gayo – pertandingan tinju yang memasuki semi final dan final di PORA XII, Aceh Timur, Rabu sore (18/6/2014) diwarnai kericuhan. Wasit dan juri tinju yang memberikan penilaian menjadi sasaran amukan. Atlet, pelatih, official “menyerbu” wasit dan juri penilai.
Bogem mentah, pukulan ala tinju mendarat ditubuh wasit dan juri. Pertandingan dihentikan, wasit diamankan. Awal mula kericuhan itu ketika petinju putra, dari Pidie berhadapan dengan Banda Aceh.
Pertarungan bila dilihat penonton berimbang, namun wasit memenangkan Banda Aceh. Kemudian kericuhan berlanjut, ketika dilangsungkan tinju antara tuan rumah berhadapan dengan Biruen.
Wasit memenangkan Biruen, tuan rumah protes. Aksi protes tuan rumah itu disambut oleh Pidie yang juga telah melakukan protes sebelumnya. Penonton tambah ramai karena tuan rumah yang protes, ditambah aksi protes kontingen Pidie.
Mulai ada pertarungan di bawah ring tinju, suasana gaduh, rusuh. Susana tidak terkendali.wasit jadi sasaran amukan. Akhirnya pihak keamanan yang tidak jauh dari lokasi tinju, turun tangan mengamankan keadaan.
Darwis Djuenib, tokoh kombatan GAM juga ikut mengamankan keadaan, di suasana ricuh pertandingan tinju itu.
Pertandingan tinju dihentikan, bahkan pada malam harinya tidak dilanjutkan, belum diketahui kapan akan dilanjutkan kembali. Kericuhan itu berlangsung setelah atlet tinju Aceh Tengah Nurjannah mempersembahkan emas. (Zan KG/ Abdullah)