Takengen | Lintas Gayo – Kisruh soal bonus atlit yang berprestasi antara pengurus cabang dan beberapa atlit, mengakibatkan hubungan antara atlit dengan pengurus cabang olah raga kurang harmonis.
Ada kesan permainan dalam soal bonus atlit yang berprestasi di ajang POPDA XIII di Lhoukseumawe dan PORA XII di Aceh Timur. Para pengurus cabang bingung menghadapi dan sulit memberikan pengertian kepada atlit, karena dikabupaten lainnya, termasuk Bener Meriah, bonus itu sudah lama diterima atlit.
“Selama ini kami merasa kewalahan dengan pertanyaan para Atlet yang mendapatkan medali POPDA XIII lalu, seolah-olah kami menutupi tentang bonus yang mereka dapatkan, ” ujar Paimin salah satu pengurus cabang olahraga di Aceh Tengah, saat berlangsung rapat kepengurusan KONI Aceh Tengah , Rabu malam (29/10) di GOR Gentala Takengen.
Hai ini diamini juga oleh pengurus olahraga yang hadir dalam pertemuan itu. Pengurus cabang kecewa dengan sikap bupati dan DPRK yang lamban menangani persoalan bonus atlit berprestasi.
Menaggapi perihal tersebut Amir Hamzah selaku Ketua KONI Aceh Tengah dan juga Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olaharaga , berharap semua pengurus dan atlit cabang olahraga yang ikut dalam ajang POPDA maupun PORA bersabar, mudah – mudahan bonus yang diterima para atlit dapat diterima pada tahun 2014 ini.
Menyangkut perselisihan pengurus dengan atlet dalam waktu dekat ini Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda Olaharaga Aceh Tengah bisa mempasilitasi pertemuan dan menjelaskan duduk permasalahan tentang bunus, sehingga nantinya tidak menjadi perselisihan berkepanjangan. ujar Amir.
Ditegaskan Amir pada saat ini kita masih menunggu Anggota DPRK Aceh Tengah untuk menyidangkan anggaran, sehingga tidak bermasalah dikemudian hari. (Zan KG)