Blangkejeren | Lintas Gayo – Anggapan sebagian orang bahwa Kabupaten Gayo Lues tidak memiliki potensi maupun sektor komoditi andalan,saat ini mulai anggapan itu mulai tersingkirkan,sebab selama ini pemahaman tentang dan pengolahan sumber daya yang ada di kawasan kabupaten yang bergelar negeri seribu bukit,bumi tari saman ini,masih minim sedangkan para investor yang mencoba masuk untuk investasi,hanya berkamuflase belaka alias tidak bermodal,sehingga Pemkab tidak memberikan izin bagi mereka.
Namun Saat ini sebuah Perusahaan yang bernama PT.Gabah Dunak mencoba melakukan kegiatan penyadapan getah pinus rakyat dikawasan Kecamatan Blang Jerango.
“saat ini kami baru mencoba beberapa hektar dari 5000 Hektar hutan Pinus masyarakat di Kecamatan Blangjerango ini,untuk mengambil getahnya dari hasil uji coba ternyata getah pinus disini kualitasnya terbaik didunia,produksi getah dari pohon pinus Gayo Lues jauh lebih lebih banyak dibandingkan dari getah pinus dimanapun,tentunya ini tergantung dari cara penyadapan getahnya,perusahaan kami menggunakan sistem Coare yakni dengan mengorek batang kayu pinus,pada kedalam tertentu pada batang pinus berdiameter 80 cm,dapat di coare sebanyak delapan coare dengan rata rata getah setiap coare berkisar 1 ons.
Di pulau jawa pinus ini merupakan pohon emas,karena getahnya berharga penyadapannya mudah,soal mutu dan produksi getah Pinus Gayo Lues tidak ada tandingan,apalagi kondisi alam Gayo Lues merupakan sumber tanaman pinus yang berkualitas” ujar Sofian manager logistik PT.Gabah Dunak yang ahli masalah perpinusan ini,kepada alabaspos.com saat berkunjung ke Base Campnya.
Manager Umum PT.Gabah Dunak Alfian menyebutkan,pihaknya saat ini memiliki enam orang tenaga pelatih penyadapan getah pinus,keenam tenaga pelatih ini nantinya akan memberikan pelatihan kepada masyarakat pemilik tanaman hutan pinus,sehingga dengan adanya pelatihan kepada masyarakat,tentunya masyarakat dapat meningkatkan ekonominya,sedangkan PT.Gabah Dunak siap untuk membeli hasil getah pinus masyarakat,untuk saat ini harga perkilogramnya berkisar Rp 3500.
Bagi seorang warga yang sudah mampu menyadap getah pinus sebut Alfian akan mampu menghasilkan sekitar 500 kilogram getah pinus selam sepuluh hari,ini baru satu orang saja,sebut Alfian sambil mengatakan bahwa perusahaannya bekerjasama dengan UPTD V Dinas Kehutanan Aceh,dalam mengelola hutan pinus rakyat di Gayo Lues ini,sebagai bentuk untuk mendorong dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat begitu juga pelatihan bagi warga tentang perawatan pohon pinus.
Hutan Pinus Bagi Masyarakat Gayo Lues merupakan kawasan atau areal tanaman sere wangi,di hutan pinus ini masyarakat melakukan penananaman sere wangi,dimana selama ini untuk mengukus sere wangi mengambil minyak atsirinya,menggunakan bahan bakar dari kayu pinus.
“sayang sekali kalau pohon pinus ditebang untuk kayu bakar ngukus daun sere wangi,untuk itu kami dari PT.Gabah Dunak sudah melakukan pembibitan pohon Kaliandra, pohon kayu ini dapat ditanaman dikawasan hutan pinus,kayu ini nantinya dapat dijadikan bahan bakar untuk mengukus sere wangi,selain pertumbuhannya cepat,kayu ini termasuk jenis kayu yang menghasilkan panas saat dibakar cukup tinggi,lebih panas dari kayu apapun,jadi kayu ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan bakar sere wangi bagi masyarakat,dengan umur 7 bulan kayu ini sudah dapat dimanfaatakan,jangan ditebang semua cukup ditebang setengah dari pohonnya,pohon kayu ini akan kembali tumbuh tidak mati,”jelas Alfian (azl/alabaspos.com)