Blangkejeren | Lintas Gayo – Akibat minimnya produktifitas dan rendahnya pengetahuan tentang tugas pokok dan fungsinya sebagai Abdi Negara, saat ini di mata masyarakat, Pegawai Negeri Sipil (PNS) identik dengan koruptor.
Hal tersebut dikatakan Thalib, S.Sos, M.A.P, Sekretaris Daerah Kabupaten Gayo Lues, saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan pejabat eselon III dan IV serta fungsional guru, Sabtu (29/08/2015) pagi, diaula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Lanjutnya, pandangan tersebut bukan tanpa alasan, sebab, sudah banyak para Pegawai Negeri Sipil yang telah di vonis bersalah dan dijatuhi hukuman penjara, karena tersandung masalah korupsi. “Coba kita lihat dimedia, baik media cetak maupun elektronik, sudah banyak PNS yang tersangkut hukum karena kasus korupsi,” jelasnya.
Hal tersebut terjadi, karena adanya permasalahan ditubuh PNS itu sendiri, seperti, tingkat kedisiplinan yang rendah, minimnya etika dan moral serta kurangnya hasil pekerjaan yang dihasilkan para PNS.
Dari itu, dijaman reformasi birokrasi ini para PNS wajib menghilangkan imej negatif tersebut, dengan cara menerapkan sistem pelayanan yang baik pada masyarakat. Bukan minta dilayani oleh masyarakat. Dengan demikian, imej buruk PNS, bisa terkikis dan kembali ke tugas dan fungsinya sebagai Abdi Negara.
Terkait hal itu, Jamal, 40, salah satu warga Blangkejeren merasa pesimis bahwa PNS sekarang bisa merubah pola pikir masyarakat yang sudah tertanam, karena, untuk masuk dan bekerja sebagai Abdi Negara di Republik Indonesia tercinta ini, uang merupakan ukuran dan sebagai barometer utama diterima atau tidaknya seseorang menjadi PNS.
Hal ini sudah menjadi rahasia umum, bahkan sudah menjadi hal yang biasa didengar saat ada pembukaan CPNS, di Negeri ini, ujarnya pesimis.(Insetgalus)