Takengen | Lintas Gayo – Memprihatinkan, itulah ucapan yang akan keluar dari mulut siapa pun yang menyaksikan kondisi Hurin, bocah tujuh bulan yang menderita atressia bilier atau kelainan pada hati.
Saat dipangku sang ibu, tampak di hidung bayi masih terpasang selang sebagai alat bantu untuk membuat tubuhnya bertahan hidup.
Anak dari pasangan Cut Linda Marheni (30) dan Jefriza (33) tersebut tampak terbaring lemah di pangkuan ibunya.
Dikisahkan sang ibu Cut Linda, beberapa hari setelah kelahirannya pada 15 Mei 2015, kesehatan Hurin sudah tampak memburuk.
Setidaknya bayi lelaki tersebut mengalami gejala yang tak biasa, yakni mengeluarkan darah saat buang air besar. Darah pun keluar dari lubang pusarnya.
“Waktu itu perban yang diletakkan di pusarnya juga tembus, bahkan sampai basah sekali,” kata Cut Linda yang ditemui pada Senin (30/11/2015).
Pada hari ke-12, terang dosen yang berstatus CPNS di STAIN Gajah Putih ini, Hurin sempat mengalami kejang-kejang.
“Sudah kami upayakan berobat ke sana kemari, mulai dari rumah sakit swasta yang mahal, sampai beberapa rumah sakit milik pemerintah di Aceh, namun tidak juga menyembuhkan Hurin,” kata Cut Linda.
Biaya yang harusnya ia gunakan saat melanjutkan S-2 sebagian besar juga telah dihabiskan demi kesembuhan sang bayi.
Ibu dua anak ini telah menghabiskan dana sedikitnya Rp 70 juta untuk mengupayakan Hurin dapat sehat seperti bayi lain. Namun, upaya tersebut masih belum membuahkan hasil.
Hingga akhirnya bayi ini didiagnosis oleh dokter di RSCM Jakarta Pusat menderita penyakit atressia bilier.
“Dokter di RSCM menyatakan bahwa Hurin menderita atresia billier. Menurut dokter di sana, dalam dua tahun pasien seperti ini ditangani dengan cara transplantasi hati, kemungkinan dicangkok dari hati ayahnya, dan itu memakan biaya yang tidak sedikit,” ujar dia lirih.
Linda pun mengaku hanya bisa berharap ada bantuan, entah dari mana, yang datang ke tengah keluarga mereka agar bayinya bisa segera dioperasi. (Kompas.com)