Sebagai seseorang yang telah menikah, urusan keuangan merupakan salah satu yang harus dipikirkan dan dibicarakan bersama-sama. Sebab banyak pasangan yang mengalami kesalahpahaman dan akhirnya bertengkar hebat hanya karena mereka tidak terbuka soal keuangannya masing-masing.
Untuk menghindari hal tersebut, mungkin beberapa tips di bawah ini bisa membantu kalian dalam mengatur keuangan dalam keluarga.
Pembagian Peran Keuangan
Menurut Adam Hagerman yang dikenal sebagai seorang financial coach, pembagian peran keuangan dalam keluarga yang dilakukan oleh sepasang suami-istri bisa dibagi ke dalam tiga cara yang berbeda. Pertama, pembagian peran dilakukan dengan merata. Artinya seluruh pos anggaran pengeluaran kebutuhan bulanan sepreti cicilan, bayar listrik, belanja bulanan, tabungan hingga dana pensiun ditotalkan, lalu hasil penjumlahannya dibagi dua. Kemudian kalian berdua bekerja dengan pekerjaan masing-masing dan berkewajiban untuk menutupi setengah dari seluruh kebutuhan tersebut.
Cara pertama ini merupakan cara yang cukup sederhana yang bisa digunakan bagi pasangan yang baru saja menikah dengan asumsi penghasilan yang setara atau hampir sama. Selain itu cara ini juga cocok digunakan bagi ibu rumah tangga yang memiliki penghasilan tambahan dengan membuka bisnis rumahan pastinya.
Kedua yaitu dengan menerapkan persentase hasil penghasilan pasangan suami-istri yang agak timpang. Semisal gaji sang istri yaitu sebesar Rp 3 juta sedangkan suami sebesar Rp 7 juta. Total penghasilan kalian berdua yaitu sebesar Rp 10 juta, maka sang istri akan menutupi 30% dari total pengeluaran rutin setiap bulannya sementara sang suami menutupi 70% dari pengeluaran tersebut.
Dan cara yang ketiga yaitu berdasarkan kesepakatan masing-masing pasangan. Jika kalian kurang suka dengan dua cara di atas, kalian juga bisa menerapkan cara pembagian pengeluaran seperti misal suami akan membayar cicilan rumah dan kendaraan, listrik dan internet. Maka istri akan menutupi kebutuhan belanja bulanan untuk keperluan sehari-hari.
Waktu untuk Berdiskusi
Dalam mengatur keuangan Anda dan pasangan, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah menyempatkan diri kalian berdua untuk membicarakannya. Jika kalian berdua bekerja, maka cobalah untuk mendiskusikannya pada akhir pekan sehingga suasananya tidak terlalu terburu-buru untuk bekerja atau terlalu lelah karena pulang bekerja. Usahakan untuk menciptakan suasana yang nyaman sebelum membicarakannya, sebab meski dengan pasangan sendiri masalah keuangan tetaplah masalah yang sensitif untuk dibicarakan jangan sampai kalian malah bertengkar hanya karena mendiskusikannya pada suasana yang kurang kondusif.
Hidup Sederhana & Menabung’
Sebagai sepasang suami-istri yang baru saja menikah, kalian bisa saja masih berada di atas angin. Kondisi keuangan masih stabil bahkan berlebih, namun kalian tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Roda kehidupan bisa saja berputar dan membawa kalian pada kondisi keuangan yang sangat minim. Untuk menghindari atau menyiasati kemungkinan tersebut, biasakanlah untuk hidup sederhana.
Tidak perlu membeli barang-barang yang kurang dibutuhkan, buatlah skala prioritas barang-barang yang ingin dibeli, makan dan minum seadanya, bersenang-senang boleh saja namun jangan berlebihan apalagi sampai menghambur-hamburkan uang yang dimiliki, lalu biasakan untuk tidak berutang.
Jika kalian tidak dapat membeli barang yang dibutuhkan karena harganya yang cukup tinggi, menabunglah sampai uang yang kalian miliki cukup untuk membeli barang tersebut, hindari mencicil barang tersebut menggunakan kartu kredit sebab beban bunga yang akan dibebankan kepada kalian juga akan memberatkan pada akhirnya. Sisihkan penghasilan kalian berdua untuk menabung atau berinvestasi pada reksa dana, emas atau membangun sebuah usaha sampingan dari pekerjaan pokok kalian saat ini untuk menghindari kemungkinan terburuk dari kondisi finansial kalian.