By: Nurdin Ali
“Pengalaman pribadi” catatan dari FB Nurdin Ali
Suatu malam menjelang waktu sholat Isa…, tiba tiba datang polisi menggedor pintu rumah kami.. Begitu buka pintu, ternyata yang menggedor pintu adalah polisi.., kaget! Dalam hati ada apa ya polisi datang.., malam malam lagi. Dengan ramah polisi tersebut mengucapkan “good evening.., excuse me to disturb you.., could we talk to you for a while.., langsung saya jawab.., yes of course sir..
Singkat cerita polisi masuk ke dalam rumah….
Begitu duduk dia bertanya, apakah anda orang baru di lingkungan ini, saya jawab.., yes. Kemudian ditanya lagi apakah anda sering memasak masakan yang pedes.., saya jawab juga., yes. Dalam hati memang sering..
Kemudian polisi mengatakan.., tetangga sebelah mu merasa tidak nyaman dengan aroma pedes karena tidak tahan pedes!!. Polisi menjelaskan panjang lebar bahwa secara aturan orang lain tidak boleh terganggu akibat tindakan kita, yang intinya jangan diulangi lagi…
Karena kamipun belum begitu paham aturan di Amerika, dan semua saran polisi tersebut menurut saya baik, jadi semua saya iyakan, dan polisipun bergegas pulang..
Setelah polisi pergi…, dalam hati sempat bertanya kok sampai tetangga kepedesan pun polisi ikut campur. Kenapa gak tetangga tersebut langsung bilang, kalau ia tidak tahan pedes dll.
Yang menjadi pengalaman special adalah tetangga yang melapor tidak pernah disebut namanya oleh polisi, artinya polisi bukan mencari siapa yang benar dan salah, tapi lebih pada menerapkan aturan.. Selama kami tinggal di komplek tersebut semua tetangga sangat peduli satu sama lain..
Jika kita kaji lebih mendalam, hukum dan aturan itu bersifat preventive alias mencegah.. Bisa kita bayangkan jika tetangga langsung negor.., iya, kalau kita terima, kalau tidak.., pasti minimal ada adu argumentasi, dan biasanya cenderung saling mempertahankan diri.
Dari kejadian itu saya banyak termenung…, betapa pentingnya penerapan hukum dan aturan yang tegas, konsisten, manusiawi dan logis!!
Sambil bergumam…, kapan di di Negara Indonesia potret seperti ini bisa tewujud…, polisi betul-betul menjadi pengayom masyarakat bukan sebatas “selogan”.
Mohon ma’af jika ada yang merasa terusik dengan tulisan ini.., semoga menjadi inspirasi bagi para penegak hukum dan pembelajaran untuk semua, semoga bermanfa’at…, amin…
Sebagai catatan; dalam proses ini tidak ada intimidasi dan dipungut biaya apapun!!!