Atlit Gayo Peringati HLH di Bur Gayo

Takengen | Lintas Gayo : Memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia 5 Juni 2011, Ratusan atlet Gayo dan beberapa organisasi di Aceh Tengah melakukan penanaman pohon dan pembersihan sampah di sekitar Bur Gayo, Minggu (5/6).

Diantara cabang olahraga yang ikut dalam kegiatan tersebut antara lain Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Gayo Fotografer Club (GFC), Gayo Diving Club (GDC), Perkemi (Kempo) Aceh Tengah, Central Aceh Bicycle Club (CABC), Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Forum Penyelamatan Danau Lut Tawar (FPDLT), Ikatan Pemuda Pecinta Alam (IPPAGA), LSM Unders, komunitas Lovegayo dan beberapa pemuda-pemudi Gayo yang ingin berperan serta dalam menyelematkan lingkungan.

Menurut keterangan Zul MD, koordinator kegiatan tersebut, bibit Pohon Saingon yang berjumlah ratusan polybag ini didapatkan dari sumbangan Kelompok Tani Merah Gaya Kecamatan Lut Tawar.

Kegiatan yang dimulai dengan membersihkan sampah ini dilanjutkan dengan menanam pohon di sepanjang trek para atlet sepeda mengadakan latihan. Trek tersebut baru selesai dikerjakan pada hari ini sejak seminggu yang lalu. “Penanaman pohon disepanjang trek sepeda ini dimaksudkan untuk mengikat tanah agar tidak terjadi longsor, sekaligus sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan,” ujar Zul MD.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekjen FPDLT Subhandy, yang secara simbolik menanam pohon didampingi Nadirah murid kelas 3 SD 1001 yang merupakan atlet cabang kempo. Subhandy merasa bangga sekali kepada para pemuda yang ikhlas berperan serta dalam penanaman pohon, selain untuk melestarikan lingkungan juga ikut menyelamatkan Danau Lut Tawar yang merupakan obyek wisata utama di Takengen.

Kalimat apresiatif berulang-ulang dilontarkan Subhandy kepada para atlet dan komunitas Lovegayo yang bersedia bergotong royong membuat trek sepeda dan menanam pohon di sekitarnya, karena tanpa kerja sama kegiatan tersebut membutuhkan dana jutaan rupiah.

Ia berharap dengan kegiatan seperti ini dapat membuka mata masyarakat bahwa tidak semua hal dapat dinilai dengan materi. Ia mengambil contoh saat belum adanya dana pemeliharaan jalan, seluruh masyarakat saling menjaga kondisi jalan, jika ada yang rusak saling bahu membahu memperbaikinya. Namun ketika dana telah dikucurkan oleh pemda, rasa peduli tersebut hilang karena tidak adanya rasa memiliki.

Selain itu, Subhandy yang juga sebagai Camat Lut Tawar ini menekankan bahwa perubahan tidak perlu berasal dari luar Gayo, ini terbukti dari prestasi gemilang yang berhasil diraih oleh para Atlet Gayo.

“Kalian adalah orang-orang yang membanggakan dan merupakan agen perubahan abagi Tanoh Gayo. Seharusnya ada perhatian lebih dari pihak terkait kepada para atlet ini, karena para atlet telah banyak dilirik oleh provinsi lain seperti Banten, Jawa Timur, dan Riau.” tutur Subhandy memberikan apresiasi kepada para atlet.

Salah seorang peserta kegiatan penanaman pohon, Feri Andika mahasiswa Teknik Informatika Universitas Gajah Putih semester 4, mengaku senang dan berminat mengikuti kegiatan menanam pohon bersama atlet lainnya. Karena selain dapat mempererat silaturahmi sesama atlet juga ikut melestarikan lingkungan.

Feri merupakan atlet pencak silat yang pada Mei lalu berhasil menyumbang medali emas di Pekan Olahraga Kota (Porkot) Pekanbaru. Ia telah bergabung sebagai anggota IPSI sejak kelas 5 SD dan telah menggondol 7 medali, 5 diantaranya emas. Cedera pecah bibir diakui pemuda yang telah melewati sepuluh tingkatan sabuk ini merupakan cedera terparah yang pernah dialaminya saat mengikuti kejuaraan di Banda Aceh.

Sementara Ketua Komisi Divisi Kampanye Penyelamatan Danau Lut Tawar, Khalisuddin berpendapat bahwa Danau Lut Tawar kini hanya indah dipandang mata saat dari kejauhan. Ikan Depik pun mulai langka. Untuk itu dia menghimbau agar seluruh kalangan masyarakat membiasakan diri peduli terhadap lingkungan dan dimulai dari lingkungan diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Dengan membersihkan sampah di sekitar Bur Gayo ini kita sama-sama belajar menjaga kebersihan, jangan berkecil hati kendati setelah ini sampah-sampah kembali berserakan karena ulah masyarakat yang tidak perduli dengan lingkungan. Selain itu penanaman pohon juga sangat perlu, karena satu batang pohon berguna bagi banyak kehidupan”, himbaunya. (yy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.