Banda Aceh | Lintas Gayo – Berbicara sebagai pemateri dalam acara Talk Show Pembangunan yang digelar Mahasiswa asal Simelue di Banda Aceh, Minggu (11/12/2016), Nasaruddin mengungkapkan beberapa strategi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pasangan AZAN (Zaini Abdullah-Nasaruddin) untuk perluasan lapangan Kerja di Aceh.
Hal utama yang akan dilakukan AZAN jika dipercaya memimpin Aceh untuk menambah geliat lapangan kerja dengan meningkatkan nilai tambah komoditi unggulan masing-masing daerah di Aceh.
“Setiap daerah kita di Aceh punya komoditi unggulan dan kita akan konsen untuk meningkatkan nilai tambah komoditi itu dalam wujud Agro Industri,” ungkap Nasaruddin.
Bupati Aceh Tengah non aktif ini lalu mencontohkan Sawit yang banyak terdapat di Simeulue, pesisir barat dan selatan, maupun pesisir timur dan utara Aceh, selama ini hanya diolah menjadi CPO kemudian dibawa ke Sumatera Utara atau diekspor ke Luar Negeri.
Produk utama Sawit berupa CPO dapat ditingkatkan nilai tambahnya sekaligus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh sendiri, seperti sabun, minyak goreng, bahan bakar/bio diesel dan banyak lagi yang bisa dihasilkan,” kata Nasaruddin.
Begitu juga dengan contoh lain seperti tanaman Karet yang selama ini hanya dihasilkan dan dijual dalam bentuk getah atau lateks, dapat diolah menjadi produk Ban kenderaan dan lainnya yang sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat Aceh.
“Kenapa tidak, dengan tanaman Karet yang banyak tersebar di Aceh dapat menjadi bahan baku pabrik Ban, sehingga dapat dibangun satu pabrik di pesisir barat selatan, satunya lagi pabrik dapat didirikan di daerah pesisir timur utara Aceh,” imbuhnya.
Menurut Nasaruddin alangkah ruginya kita jika bahan baku karet Aceh di bawa keluar kemudian diolah menjadi Ban yang oleh masyarakat Aceh kembali dibeli untuk kebutuhan kendaraannya.
Begitu juga komoditi buah-buahan dan sayur harus ditingkatkan nilai tambahnya dalam produk kemasan yang sudah diolah seperti tomat menjadi saos, dan aneka macam sirup dari buah-buahan segar yang banyak terdapat di wilayah tengah Aceh.
Sebagai wilayah yang dikelilingi Laut, Nasaruddin mengatakan Aceh juga harus memberdayakan sektor perikanan dengan mewujudkan industri pengolahan dan pengalengan ikan, sehingga lebih tahan lama sekaligus meningkatkan nilai jual.
“Jika berbagai potensi ini dapat kita optimalkan di dalam daerah untuk kepentingan masyarakat kita sendiri, maka pemasaran dan nilai tambah produk menjadi tinggi,” ujar Nasaruddin.
Berbagai upaya meningkatkan nilai tambah produk tersebut menurut Nasaruddin diharapkan semakin banyak menyerap tenaga kerja, jaminan ketersediaan produksi semakin baik dan pada akhirnya laju pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin meningkat.(Yhr/LG 008)