Satu persatu penonton di arena pacuan kuda berpaling mengalihkan perhatian. Mereka bukan lagi menyaksikan derap kuda yang berlari dengan joki telanjang kaki.
Dua balita kakak beradik mampu membuat penonton di Blang Bebangka ini melemparkan decak kagum dan melepaskan tawa. Berbekal sepeda modifikasi, penonton “terpuaskan” mendapat hiburan. Tidak heran bela ada penonton yang merogoh saku memberikan “sawer”.
Pacuan kuda dalam rangka HUT Kute Takengen ke 440 ini, ternyata membuat Oka Basuki yang membawa kedua buah hatinya ke arena kepulan debu itu mengais rejeki dari mereka yang ihlas memberikan saweran.
Oka Basuki, merubah mesin pembabat rumput untuk menggerakan sepeda anaknya. Mesin itu dirakit menjadi penggerak roda sepeda. Sang anak senang naik sepeda yang tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengayuh.
Tanpa ada niat untuk dijadikan pertunjukan di arena pacuan kuda, Oka Basuki mengajak anaknya untuk menonton pacuan kuda sambil bersepada rakitan ini. Diluar dugaan sepada yang dirakit mesin pemotong rumput itu menjadi perhatian masyarakat.
Sang anak yang dipandu juga melepaskan tawa saat “menunggang” karya ayahnya. Pemandangan kocak terlihat, mulailah penonton mengalihkan perhatianya. Menyaksikan sepeda rakitan dari mesin pemusnah gulma ini.
Tepuk tangan oleh mereka yang menyaksikan pemandangan unik ini membuat perhatian manusia mulai tertuju kepada dua balita ini. Muncullah sawer atas kreatifitas yang dilakukan Oka Basuki.
“Kami ihlas memberikanya atas karya yang menurut kami ini unik dan menghibur, karena kita lucu menyaksikanya,” sebut Sakdiah, salah seorang ibu yang menitipkan uang jajan kepada anak ini. ( Abdullah/ LG 01)