Ayo Ke Lancuk Léweng (3)

** Peternakan Sapi

Foto : Beke Suku

Sudah sejak lama ,gayo dijadikan kawasan pengembangan ternak sapi Bali.Awalnya, sapi bali ini diberikan pada warga dengan sistim bergulir.Oleh Dinas peternakan. Karena dianggap cocok dan berkembang ,kemudian Pemda mengembangkannya lebih besar .

Dibuatlah kawasan peternakan terpadu di Ketapang ,Waq Kecamatan Linge.Awalnya proyek ini dianggap berhasil dan visioner meski kemudian berakhir Gatot (gagal total).  Meski kemudian mega proyek ini tetap dibuat dengan istilah Ketapang 2 dan 3.

Proyek ini pernah mengantarkan beberapa orang yang mengelolanya menghuni hotel prodeo akibat korupsi. Kini, pihak kejaksaan Aceh Tengah juga sedang menyelidiki dugaan korupsi pengadaan sapi bali ini setelah dilaporkan sebuah lsm.

Karena sejak dari awal jalan menuju lancuk mendaki, bagi pemula harus banyak istirahat dan membawa stok air minum. Karena selama perjalanan, tidak ada satupun tempat atau orang yang berjualan. Wajar saja karena kawasan ini masih baru.

Bagi yang mahir mengendarai kenderaan roda dua di pegunungan, jalan ke Lancuk Leweng ini terbilang sangat menantang. Kenderaan roda dua bisa dinaiki hingga dua pertiga jalan. Namun sepertiga menuju puncak, tidak ada lagi jalan. Kecuali berjalan kaki.

Lelah dan letih terbayarkan sempurna begitu sampai di Lancuk. Betapa tidak, hamparan lembah Takengen yang dilewati sungai Pesangen, terlihat jelas. Pemandangan dari Lut tawar hingga Tansaril dapat dinikmati tanpa halangan apapun.

Apalagi tulisan I Love Gayo yang berwarna warni menjadi pusat  foto dan selfie bagi siapa saja yang datang. 180 derajat lebih kearah Utara menjadi spot spot foto Kota Takengen hingga Tansaril. Di bagian timur Bur Telege dengan pinusnya yang hijau terlihat lebih rendah.

“Berdasarkan data GPS (Global Positioning Systim), kawasan Lancuk Leweng berada di ketinggian sekitar 1602”,  kata Zul MD yang datang bersama warga lainnya untuk mempercantik kawasan Lancuk Leweng.

Meski menuju Lancuk Leweng masih melintasi jalan yang terbilang sulit, namun setiba disana, mereka yang sudah berada di puncak bukan saja anak anak muda, tapi juga terlihat manula alias nenek nenek warga Asir asir yang antusias.Bahkan balita yang dipapah kedua orang tuanya. Lancuk Leweng Asir asir berhasi lmenyedot warga untuk datang.

Menurut Zul Fadli, warga Asir asir yang juga seorang guru menyatakan mereka terus membenahi Lancuk Leweng secara bertahap agar mudah diakses dan nyaman bagi wisatawan. Zul Fadli mengorganisir pemuda setempat untuk membuat Lancuk Leweng menjadi destinasi wisata, sebanding dengan tempat wisatalainnya di Gayo.

Zul Fadli bersama warga Asi rasir terus menanami dan membersihkan Lancuk yang memiliki hamparan yang sangatluas sehingga kedepan bisadi jadikan tempatber bagai kegiatan di alam bebas karena sangat didukung oleh panorama indah. (bersambung)

Terkait :

Ayo Ke Lancuk Léweng (1)

Ayo Ke Lancuk Léweng (2)

Comments are closed.