Sempat Bersitegang Pembongkaran Gubuk Ali- Ali

 

 

Redelong | Lintas Gayo – Setelah beberapa waktu ikut merubuhkan jamur sarang maksiat tersebut, Bupati dan Wakil tidak mau pulang jika semua jamur belum diruntuhkan hingga rata dengan tanah.
Tiba-tiba Abuya Sarkawi datang mendekat Ahmadi yang sedang mendampingi Bedul di Menasah Ali-Ali.
“Kita tidak akan pulang, sebelum jamur ini habis dirubuhkan dan rata dengan tanah. Ini luar biasa, dalam jamur itu banyak ditemui, alat kontrasepsi yang dipakai, bahkan ada juga yang baru digunakan,” ujar Abuya Sarkawi kepada Bedul, serta Bupati, Kapolres dan Danyon.

Tiba-Tiba situasi tampak agak tegang, karena Bedul juga kelihatan mulai naik darah, begitu juga dengan wajah Abuya yang kelihatan masam, lalu dia megusap peluhnya.

“Padahal beberapa waktu yang lalu saya sudah kemari, mengingatkan agar,…” tiba-tiba suara Abuya terhenti karena ditimpali percakapan oleh Bedul. Sempat terjadi perdebatan kecil.

“Jika maksiat ini tidak dihentikan, kita sebagai pemimpin akan berdosa, karena telah membiarkannya,” sebut Abuya dengan nada tinggi dihadapan orang ramai, di akhirat kelak kita semua akan dimintai pertanggungjawaban tambah Abuya.

Melihat situasi tegang, kemudian Ahmadi menenangkan situasi dan menyatakan semua akan dibersihkan hari ini. “Kita shalat berjamaah dan makan di sini serta tidak akan pulang sebelum semuanya dirubuhkan,” timpal Ahmadi, kemudian secara berangsur situasi mulai tenang.

Setelah semua gubuk maksiat rubuh dengan tanah dan shalat telah ditunaikan serta makan bersama selesai, Ahirnya rombongan bupati kembali dan bersalaman dengan Bedul.

Si pemilik Ali-Ali yang terkenal seantero Aceh ini dengan rela melepas kepergian, Bupati dan rombongan yang telah merubuhkan gubuknya, karena dikenal dengan sarang maksiat.(Leuserantara.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.