Redelong | Lintasgayo.com – Bupati Bener Meriah membuka secara resmi kegiatan Muzakarah Keagamaan yang diselenggarakan oleh Sekretriat MPU dengan tema “Hukum Nikah Di Qadhi liar Dalam Perspektif Islam Dan Perundang-Undangan” di Aula Sekretariat MPU Bener Meriah. Senin 07/09/2020.
Sambutan Tgk.H.Sarkawi, dalam bimbingannya menyampaikan, pada saat suasana Covid-19 ini banyak sekali hal yang mengubah prilaku kehidupan manusia sekarang ini. Kita akui secara jujur dan ini juga sudah diakui oleh dunia.
Juga saat ini musibah yang setara dengan Covid-19 ini, dalam sejarah manusia moderen memang sekali ini terjadi, dan dampaknya mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia, mulai dari kehidupan bermasyarakat, berpemerintahan sampai kepada pola beragama juga mengalami perubahan.
“Ini juga berimbas kepada kehidupan masyarakat, berimbas kepada prilaku keseharian masyarakat, oleh karena itu pada hari ini kita duduk bersama untuk membicarakan masalah-masalah ini, terutama dampak-dampak sosial,” jelas Sarkawi.
Lebih lanjut Bupati juga menerangkan, orang-orang yang memasuki puber kedua mencari solusi-solusi sesat, yaitu dengan mendatangi Qadhi liar, mereka mencari pembenaran menikah disana dan seterusnya. Menurut mereka itu menghindarkan mereka dari perzinahan, padahal sama saja yang menimbulkan dosa jariyah baginya.
“Ini terjadi banyak dimasyarakat sekarang, kondisi dimasa pandemi ini terjadi, ini fenomena sosial yang kita hadapi,” tegasnya.
“Disamping itu kita semua paham konsep Thakhalli dan Tahalli, Tahallinya itu bagaimana menghiasi masyarakat dengan kemuliaan, pembimbingan ini ada diranahnya MPU dan para guru-guru semuanya, bagaimana membimbing masyarakat dengan Dakwah, itu Tahalli,” sebutnya.
Bupati juga menjelaskan, Thakhallinya bagaimana membersihkan efek-efek negatif, bagaimana membersihkan hal-hal yang merusak ini nantinya tugas kami, yang bekerja sama dengan Kepolisian, TNI, Kejaksaan dan Pengadilan.
Setelah itu berjalan akan terjadi Tajalli penampakan kebaikan di Bener Meriah, sebelum sampai ke Tajalli itu kita perlu lakukan bersama Thakhalli dan Tahalli, teramasuk didalamnya koperasi-koperasi liar yang diistilahkan dengan Bank 47 (Pinjam 4 Kembali 7).
Selanjutnya Sarkawi berharap, kita saat ini harus membimbing masyarakat kita menyampaikan informasi-informasi kepada mereka untuk bisa lebih bersiap-siap menghadapi kondisi-kondisi buruk kedepan.
“Ini kita sudah mau mulai memasuki musim panen kopi lagi, panen yang kemarin itu belum sempat terjual, barang-barang menumpuk di Bener Meriah, Aceh Tengah dan Medan, barang juga menumpuk di Tanah Toraja Sulawesi, di Papua, Sumbar, disemua centra-centra produsen kopi,” kata Sarkawi.
Maka dari itu dapat kita katakan juga diluar negeri, karena kran ekspornya belum terbuka luas, ada tapi masih sedikit, begitu kran dibuka secara luas semua akan berbondong-bondong membanjiri pasar, sementara pasar kopi tidak sama dengan pasar beras.
“Jadi potensi harga kopi kita jatuhnya itu kemungkinan bisa tinggi, apalagi Kopi Gayo terkenal dengan harga Kopi Termahal di Dunia,” tegas Bupati.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari unsur Imam Kampung, Mukim, tokoh masyarakat dengan narasumber Kapolres Bener Meriah yang diwakili oleh Wakpolres, Ketua Mahkamah Syariyah, Kepala Kementerian Agama dan Ketua MPU Kabupaten Bener Meriah.
Pembukaan acara tersebut dihadiri Ketua MPU Tgk. Almuzani, Wakil Ketua I DPRK Tgk. Husnul Ilmi, Wakapolres Kompol Maryono, Dandim 0119/BM oleh Kapten Sutrimo, Kasatpol PP dan WH Ir. Mahmuddin, Kadis Syariat Islam Taslim, Danyonif RK 114/SM oleh Pasilok Letda Sumono, KBO Reskrim Ipda Suci.(Putra Mandala/FG)
Comments are closed.