Banda Aceh| Lintasgayo.com – Himpunan Pelajar Mahaiswa Aceh Singkil ( HIPMASIL), menilai Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) tidak membawa kepentingan rakyat Aceh serta tidak memiliki kontribusi terhadap daerah.
Ketua Umum HIPMASIL, Boby Rizky Dharmawan, Mengatakan dewan perwakilan rakyat Aceh (DPRA) merupakan rumah aspirasi terbesar yang di miliki rakyat aceh yang kini mulai dipertanyakan kinerja oleh berbagai kalangan terutama Rakyat Aceh yang merupakan Konstituen mereka di daerah pemilihan.
Khususnya masyarakat Aceh Singkil yang sepertinya masih luput dari perhatian, Ungkap Boby kepada Media ini (16/09/20).
Boby menjelaskan, Menuju satu tahun kinerja DPRA periode 2019 – 2024, Masyarakat menilai para Anggota DPRA masih bekerja dibawah standar sebagai seorang Wakil Rakyat, DPRA yang yang seharusnya menjadi wadah aspiratif dan responsif dinilai kurang hadir ditengah masyarakat singkil terutama di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.
Kami tidak mengharapkan lebih dari para wakil rakyat, yang kami butuhkan hanya kebijakan yang kiranya pro terhadap kondisi rakyat saat ini, namun yang saya lihat DPRA sibuk dengan konflik kepentingan yang tak berujung dan bermanfaat, tegas Boby.
Bahkan ditengah pandemi covid seperti ini, DPRA masih sibuk dengan perang terbuka dengan Pemerintah Aceh yang tak mempunyai titik temu dan hanya menampakan tensi dan ego masing-masing lembaga.
Terakhir DPRA melahirkan dua Kebijakan Kontroversial yang kiranya justru tidak bermanfaat bagi masyarakat aceh bahkan melukai hati rakyat Aceh Singkil yang terkena dari kebijakan tersebut,yaitu Pembatalan Proyek Multi Years dan Hak Interpelasi.
Proyek Multi Years yang semestinya cita-cita masyarakat pedalaman dengan Gagahnya DPRA berani menggagalkan Proyek tersebut yang justru sangat menciderai hati rakyat Aceh Singkil begitu juga dengan Hak Interpelasi Yang dikira belum tepat dan hanya memperlihatkan sentimen kelembagaan saja dan tidak mempunyai Subtansi yang urgent terhadap kepentingan Rakyat, Ucap Boby.
Boby Menyarankan, Semestinya DPRA fokus pada penanganan Covid-19, bukan justru sibuk dengan konflik kepentingan yang cenderung menafikan kemaslahatan bersama, mari untuk sesaat kita tinggalkan dulu berbagai atribut kepentingan kelompok dan parpol, ayo sama-sama kita fokus dan kompak dengan pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Lanjutnya, Menyelesaikan Permasalahan Covid-19 tidak cukup dengan marah-marah, bila perlu ajak duduk bersama semua pihak terkait termasuk Gubernur, Wali Kota, Bupati dan unsur terkait lainnya di Seluruh Provinsi Aceh.
Dengan demikian Persoalan terhadap penanganan Covid-19 bisa semakin cepat teratasi dan saatnya kita recovery (Pemulihan) terhadap kondisi Ekonomi, Sudah saatnya DPRA berbenah bersama demi mengembalikan Trust (kepercayaan) masyarkat, Tutup Boby. (Sutris)
Comments are closed.