Di Takengon Ada Kalimat Menyesatkan Ditulis di Baliho

Takengen | Lintas Gayo : Ditengah gencarnya pemberitaan tentang aliran sesat di negeri ini bahkan hingga di Kabupaten Aceh Tengah, ternyata ada sebuah baliho berisi iklan ucapan selamat berpuasa Ramadhan 1432 Hijiriah dari salah satu merek penyedap (sirup) minuman yang dipampang di kawasan Terminal Takengon dinilai menyesatkan dan mendapat kritikan dari salah seorang Dosen di Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ar-Raniry Banda Aceh, Drs Jamhuri MA yang pulang ke Takangon dalam rangkaian mudik lebaran.

Pasalnya, di baliho tersebut tertulis “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H, Ramadhan Bulan Membawa Berkah, Ramadhan Bulan Maha Pengampun.”

Menurut Drs Jamhuri MA Kamis (8/9),Ā  kalimat Maha Pengampun untuk bulan Ramadhan samasekali tidak tepat dan sudah masuk dalam kategori syirik dan menyesatkan. “Jika ditulis bulan Ramadhan membawa berkah boleh-boleh saja karena bulan puasa itu adalah sarana untuk memperoleh berkah dari Allah SWT.

Namun jika ditulis bulan Ramadhan itu sebagai bulan Maha Pengampun maka itu salah besar dan sudah masuk sebagai perbuatan syirik,” papar Jamhuri yang juga sebagai penulis tetap di Lintas Gayo.

“Yang mengampuni dosa-dosa manusia adalah Allah SWT bukan bulan puasa,” tegasnya lagi.

Karenanya, Jamhuri meminta agar pihak yang bertanggung jawab atas baliho tersebut agar merevisi kalimatnya atau segera diturunkan. “Pihak Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terkait perizinan periklanan juga agar segera bertindak,” pinta Jamhuri.

Seorang warga Takengon, Muhammad Syukri mengaku sudah sejak awal Ramadhan merasa agak janggal dengan kalimat tersebut. Malah sempat memotret dan menguploadnya di akun Facebooknya. Namun hingga saat ini masih terpampang tanpa perubahan. “Saya juga merasa heran dan bertanya-tanya apakah kalimat tersebut sudah tepat,” ujarnya singkat saat ditanya Lintas Gayo. (Khalis).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.