Takengon | Lintas Gayo : Sebanyak 2 (dua) orang Joki asal Padang Sumatera Barat akan perkuat tim Kabupaten Bener Meriah dalam even pacuan kuda dalam memeriah Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 tahun 2011 di Lapangan H Muhammad Hasan Gayo Belang Bebangka Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah yang akan digelar Senin (19/9/2011) hingga sepekan mendatang.
Tim pimpinan Marianto ini akan mengikutsertakan sebanyak 90 ekor kuda dari sejumlah kelas pertandingan akan dipertandingkan.
“Kuda-kuda kami siap mengikuti even ini dan untuk memperkuat tim Bener Meriah, kami mendatangkan dua orang joki dari Padang Sumeteara Barat,” kata Marianto yang juga sebagai Ketua Fraksi Gabungan di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Kamis (15/9) di Belang Bebangka saat mempersiapkan instal (kandang kuda) dan posko untuk tim yang dimpimpinnya.
Kenapa mendatang joki dari Padang, Marianto yang menggagas dipakainya pelana bagi joki dan kuda saat berpacu menyatakan untuk memberi contoh kepada Joki Gayo tentang teknik memacu kuda yang benar. “Para Joki kuda di Gayo ini harus banyak belajar teknik menunggang kuda yang baik dan karenanya kita undang dua joki handal dari Padang,” ujar politisi Partai Gerindra Kabupaten Bener Meriah ini.
Untuk dana, dia mengaku mendapat supprot dari Pemkab Bener Meriah sebanyak Rp.100 juta yang dengan peruntukan biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, pakan kuda, untuk honor 10 orang joki dan sejumlah keperluan lainnya.
Sosok yang tampak selalu ceria dan ingin maju sebagai calon bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bener Meriah periode mendatang ini juga memberi sejumlah kritikan terhadap para penentu kebijakan terkait hadiah pemenang di 3 kabupaten Gayo yang menyelenggaaaarakan pacua kuda, Gayo Lues, Aceh Tengah dan Bener Meriah sendiri.
“Hadiah untuk pemenang disetiap even pacuan di Gayo Lues, Aceh Tengah dan Bener Meriah terlalu kecil yakni kurang dari Rp10 juta sangat jauh dari pacuan bertaraf nasional yang lebih dari Rp.100 juta perkelas pertandingan,” beber Marianto. Pecinta kuda umumnya terpaksa menerima keadaan tersebut karena sudah terlanjur hobi. Menurutnya, jika hadiah yang disediakan cukup besar maka kuda-kuda berkelas nasional pasti akan hadir di pacuan kuda Gayo.
Untuk lapangan, dia mengaku lapangan di Belang Bebangka sudah cukup standar apalagi dengan pagar pengaman pacuan yang dibuat dari besi didukung dengan tanggul disisi dalam line pacuan. Hanya saja, amatannya tempat untuk penonton yang kurang ditata dengan baik sehingga para penonton terkonsentrasi disekitar tribune saja. “Bagian jalan jangan dijadikan lapak dagangan sehingga pengunjung tidak leluasa menonton pacuan kuda disini,” pungkas Marianto. (Khalis)