Takengon | Lintas Gayo – Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM menegaskan kembali bahwa Peternakan Terpadu Ketapang merupakan program prioritas yang harus dilaksanakan secara terintegrasi, hal tersebut dinyatakannya dihadapan 185 orang penyuluh pertanian, bertempat di aula kantor Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (13/9/2011) lalu.
Penegasan Bupati tersebut didasari oleh keberhasilan yang mulai ditunjukkan oleh program Peternakan Terpadu Ketapang, walaupun pada awalnya banyak kalangan yang meragukan keberhasilan program tersebut, namun Nasaruddin yang kala itu masih menjabat sebagai Penjabat Bupati merasa sangat yakin jika upaya-upaya yang terintegrasi secara terus menerus dilakukan akan membuahkan hasil.
Upaya terintegrasi yang dimaksud oleh Nasaruddin adalah keikutsertaan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) yang terkait.”Peternakan Ketapang bukan hanya kerja Dinas Peternakan, namun semua instansi yang terkait harus terlibat didalamnya,” ujar Nasaruddin yang kemudian menyebut satu-persatu para pihak yang bertanggung jawab, seperti Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, Dinas Pekerjaan Umum, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan ESDM, bahkan ia mengharapkan SKPK yang tidak terkait secara langsung juga dapat membuat kegiatan-kegiatan dikawasan tersebut yang bertujuan pada pemberdayaan masyarakat.
Menurut Nasaruddin keikutsertaan SKPK terkait berkenaan dengan keterpaduan program peternakan Ketapang yang tidak berhenti hanya sebatas mengelola ternak yang diberikan oleh pemerintah daerah, namun lebih jauh Bupati ini mengharapkan kebutuhan daging lokal yang selama ini masih dipasok dari luar, secara bertahap akan terpenuhi, berikut pula akan berkembangnya beberapa industri olahan daging sapi.
Program Peternakan Terpadu Ketapang yang mulai dirintis sejak tahun 2005 lalu, dilakukan dengan menempatkan 100 keluarga yang terseleksi untuk mengelola ternak sapi dari pemerintah daerah, masing-masing keluarga diberikan 15 ekor sapi, dan hasil dari peranakan sapi kemudian di sharing dengan perbandingan yang sama antara pemerintah daerah dengan keluarga yang mengelola
Atas dasar adanya tanda-tanda keberhasilan dari program tahap pertama selang beberapa tahun kemudian pemerintah daerah meluncurkan program Ketapang II dan telah menempatkan 100 keluarga lagi di kawasan tersebut. Tercatat hingga pertengahan tahun 2011 jumlah sapi yang di sharing kepada pemerintah daerah sebanyak 80 ekor. (*)