Bireuen | Lintas Gayo – Aliran sungai Pesangan yang berhulu di danau Lut Tawar Takengen Kabupaten Aceh Tengah yang mengaliri melintasi 3 kabupaten, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Bireuen ternyata menjadi catatan tersendiri Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen Ir. Lizuardi, MT.
Menurut Lizuardi, Sabtu (15/10/2011) malam, ketiga kabupaten itu bagaikan segitiga emas yang takkan terpisahkan. Buktinya, ketiga daerah di Aceh itu saling memiliki ketergantungan satu sama lainnya, kata Lizuardi di sela-sela wawancara Lintas Gayo pada acara pemutaran film documenter sejarah perjuangan Radio Rimba Raya di Meuligoe Kabupaten Bireuen.
Ditambahkan Lizuardi bahwasanya kelembutan air sungai Krueng Peusangan yang menghubungkan ketiga daerah itu sampai sekarang masih terjalin silaturrahmi yang baik, sehingga mendapatkan manfaat antara satu dengan yang lainnya.
Dibidang ekonomi, kata Sekda ini, Bireuen sangat tergantung kepada Takengen dan Bener Meriah, begitu juga sebaliknya. Bisa dikatakan bahwa jika salah satu diantara ketiganya sakit maka yang lain juga merasakan.
“Contohkan saja beberapa waktu lalu ada longsor di Cut Panglima maka pedagang Ikan dan Kelapa dari Bireuen tidak dapat masuk ke Tanoh Gayo, maka yang terjadi daerah tersebut tidak akan mendapatkan pasokan Ikan laut dari pedagang Bireuen, begitu juga sebaliknya sayur dan kopi tak sampai ke Bireuen, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi ketiga wilayah ini sangat lah erat, saling melengkapi satu dengan yang lainnya,” paparnya.
Digagas Lizuardi, kedepannya dia berharap ketiga kabupaten ini dapat menjalin kerjasama yang lebih erat lagi, menjadikan wilayah segitiga emas ini sebagai simbiosis mutualisme dimana saling menguntungkan.
Pihak Pemkab Bireuen sangat well come apabila dibuat kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara petani kopi dan holtikultura di Gayo dengan pedagang dari Bireuen, dan sebaiknya difasilitasi oleh pimpinan ketiga kabupaten ini, dengan membuat semacam payung hukum yang berpihak kepada petani kopi dan sayuran di Gayo dengan pedagang dari Bireuen. “Dengan langkah itu mudah-mudahan petani dan pedagang tidak lagi merasa dirugikan,” terang Lizuardi tanpa menyebut bentuk kerugian tersebut. (Wein Mutuah)