SMKN 3 Takengon Segera Kembangkan Teknologi Pengubah Air Menjadi Bahan Bakar

.

Takengon | Lintas Gayo – Dalam wawancara yang dilakukan Lintas Gayo dengan Makmur Lingga, S.Pd, M.Pd., Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Langsa, di sela-sela acara Launching WaVe++SMK, produk generator pengubah air menjadi bahan bakar, Kamis (1/2/2012) dikatakan target utama yang ingin dicapai dengan adanya peluncuran ini bukanlah penjualan alat.

Tapi melalui peluncuran ini Makmur berharap masyarakat sadar bahwa teknologi yang sudah ada sejak Faraday menemukan Hukum Elektrolisa pada tahun 1833 dan produknya sudah tercatat di lembaga paten Amerika sejak LEBIH DARI 90 TAHUN ini benar-benar ada.

Melihat besarnya potensi teknologi ini untuk menjadi solusi atas masalah energi, khususnya persoalan BBM selalu menjadi masalah rutin bangsa ini yang berlangsung terus-menerus yang mempengaruhi segala sendi kehidupan masyarakat Indonesia.

Makmur beserta dengan partnernya di Green Energy Institute merasa penemuan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di tengah krisis BBM dunia, terlebih harga minyak yang terus melonjak tinggi. Di samping itu, penemuan ini juga mendukung program Pemerintah Indonesia dalam mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dan disaat bersamaan dapat melakukan penyelamatan bumi dari efek pemanasan global.

Karena itu, langkah berikut yang ingin dilakukan setelah acara launching ini adalah membagi pengetahuan dan aplikasi teknologi ini kepada 8.769 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tersebar di seluruh Indonesia, melalui pelatihan perakitan, produksi dan pemasangan alat pada kendaraan bermotor. Dengan harapan supaya alat tersebut dapat segera diproduksi secara massal agar seluruh masyarakat Indonesia cepat terlepas dari jeratan masalah BBM yang selalu menghantui.

Lebih khusus Makmur mengatakan, bahwa dia ingin gerakan ini dimulai dari Aceh. Makmur berharap dalam waktu dekat, atas dukungan Pemda Tingkat I, transfer knowledge teknologi bahan bakar air yang mereka kembangkan bersama dengan Green Energy Institute ini kepada seluruh SMK Teknologi yang ada di Aceh segera bisa dilaksanakan.

Salah satu SMK yang sudah diajak oleh Makmur Lingga untuk mengembangkan alat ini adalah SMK Negeri 3 Takengen. Dan ketika informasi ini ditanyakan oleh Lintas Gayo kepada Timbul Suroso, kepala SMK Negeri 3 Takengon. Sang kepala sekolah membenarkan informasi tersebut. Timbul Suroso mengatakan, dalam waktu dekat SMK Negeri 3 Takengon akan mengirimkan dua orang siswanya untuk mengikuti pelatihan teknologi bahan bakar air ini. Dan ide tersebut sudah mendapat dukungan penuh dari Pemda Aceh Tengah.

Tentu saja ini merupakan berita baik bagi kita warga Aceh Tengah, karena dengan dikuasainya teknologi bahan bakar air yang salah satu penelitinya adalah Putra Gayo ini oleh siswa-siswi SMK yang ada di Aceh Tengah tentu ini akan bisa membantu mengurangi kekhawatiran akan gonjang-ganjing naiknya harga bahan bakar minyak.

Mudah-mudahan ide ini akan segera terlaksana, bukan hanya janji-janji manis semata. (Konadi Adhani)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.