Medan | Lintas Gayo : Keluarga Gayo Sumatera Utara (KGSU) memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Rabu (29/6) bertepatan dengan 27 Rajab 1432 H yang bertempat di Aula Asrama Mahasiswa Gayo Medan.
Dengan tema yang diambil ”Jadikan peringatan Isra’ Mi’raj sebagai titik balik kebangkitan generasi Gayo yang Rabbani” disambut antusias oleh warga Gayo yang ada di Sumatera khususnya Medan. Acara ini dihadiri juga tokoh-tokoh Gayo yang ada di Sumatera Utara. Peringatan Isra’ Mir’aj ini merupakan bagian dari program kerja tahunan Keluarga Gayo Sumatera Utara.
Dalam sambutannya ketua Keluarga Gayo Kota Medan, Istarani SAg mengungkapkan, acara tersebut pertama kali diadakan oleh mahasiswa dan yang bertempat di Asrama Gayo. “Langkah awal untuk bangkit bersama dan mahasiswa sebagai tonggak penerus Gayo mari kita lebih memperkuat silaturrahmi sesama muslim khususnya mahasiswa dan warga Gayo yang berdomisili di Medan Sumatera Utara,” kata Istarani.
Berbeda dengan sambutan ketua umum KGSU yang diwakilkan kepada Nurdin Ibnu mengatakan, Isra’ Mi’raj adalah warisan agama bagi umat Islam. “Mari kita tingkatkan iman kita untuk menyambut bulan suci Ramadhan,” ajak Nurdin Ibnu.
Dia juga mengungkap tentang banyaknya organisasi Gayo yang ada di Sumatera Utara. “Jangan sempat mahasiswa Gayo terkecoh akan banyaknya organisasi ini mari kita satukan diri dalam wadah yang sebenarnya,” ujarnya.
Ustad Mahmud Yunus Daulai, dosen UMSU sebagai penceramah dalam peringatan Isra’ Mi’raj tersebut juga menyinggung tegas kewajiban Shalat. Dia memaparkan tentang betapa pentingnya Shalat 5 waktu dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya kewajiban tetapi juga dijadikan sebagai kebutuhan umat muslim.
Seorang warga asal Gayo di Medan, Kasmadi (Aman Iwan) kepada Lintas Gayo mengatakan, bangga dengan kebersamaan mahasiswa dan warga Gayo dalam melaksanakan acara bersama di daerah yang jaraknya berjauhan dengan kampung kelahiran.
Menurutnya, kekompakan warga Gayo dalam mengadakan kegiatan tentu manfaatnya sangat besar untuk menjalin silaturrahmi, termasuk berjumpa dengan kenalan maupun keluarga (kerabat terdekat) merupakan kesempatan emas untuk mempererat jalinan persatuan dan kesatuan warga Gayo. (MZA)