Pers dan Pembaca

Oleh : Safutra Rantona

TANPA media negara tidak dapat berkembang dan tanpa media para pejabat juga tidak diketahui kasus buruknya. Antara pers dan media sungguh berkomunikasi layaknya antara komunikan dan komunikator sehingga hasilnya kemudian diinformasikan kepada layak publik sehingga terjadi dampat dan efek.

Semakin waktu terus berputar semakin pula ide manusia harus maju terus mempelajari dunia sehingga menguasainya. Dan manusia tidak bisa jauh dari yang namanya media dan pers.

Diibaratkan informasi itu seperti nasi ketika makan, tanpa nasi tenaga juga berkurang, dan tanpa media juga berkurang informasi . Maka sehari tanpa memegang helaian kertas surat khabar bisa disebabkan sakit kepala hingga besok harinya mencoba memegang.

Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.

Pers bukan murni bisnis yang hanya memperkaya salah satu surat khabar, sebagian alasannya karena produk pers seringkali dijual dibawah nilai biaya, akan tetapi terutama karena publik (masyarakat) menerapkan nilai yang kurang sesuai yang berbeda kepada bisnis perdagangan biasa dan bisnis pers dilain pihak.

Dari pers kemudian dijadikan surat khabar,ada yang bersifat media cetak,media online dan media elektronik. Kita mengambil satu media yaitu media cetak, cukup murah dan terjangkau seluruh kalangan status sosial. Cukup dengan tiga lembar uang bernilai seribu,bisa mendapatkan koran Serambi Indonesia.

Menjadi pertanyaan apakah semua pertistiwa akan dimuat disurat khabar?

Tidak, karena ada kasus khusus tidak bisa dimuat, sedangkan masyarakat pingin mengetahui kasusnya. Ini juga menjadi kendala disegi kode etik wartawan. Yang menutup informasi.

Perlu diketahui bahwa untuk miningkatkan pembaca, media harus memiliki inovasi tersendiri sesuai dengan karakter medianya. Media atau surat kbabar harus memiliki dua hal, pertama visi dan misi yang jelas, kedua wartawan yang profesional.

Sehingga pembaca ikut mempercayai media atau pun surat khabar tersebut. Media harus kritis dalam pemberitaan,karena bisa memberikan informasi yang diharapkan masyarakat.

Media adalah propaganda dan masyarakat adalah suara media. (ranto_sijarak[at]yahoo.com)

*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.