Anjing Meresahkan, Ahirnya Dibasmi

Takengen | Lintas Gayo- Keberadaan ratusan ekor anjing liar tanpa tuan di Kabupaten Aceh Tengah telah meresahkan masyarakat, seiring sejumlah warga telah menjadi korban. Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Aceh Tengah mengumpulkan lima reje (kepala desa) dari lima kecamatan untuk bersama-sama memusnahkan anjing liar.

Dilaporkan, rencana itu akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini, sehingga Disnakkan harus mensosialisasikan terlebih dahulu eliminasi (pemusnahan) anjing liar. Kegiatan diikuti sejumlah unsur dari lima kecamatan di Aceh Tengah, di aula Kantor Disnakkan, Pegasing, Selasa (24/5).

Narasumber dari Pusat Studi Veteriner Tropis Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), drh Teuku Reza Ferasyi, MSc PhD. “Kegiatan eliminasi anjing liar yang dilaksanakan hari ini diikuti lima kecamatan yang menjadi sasaran awal untuk pelaksanaan eliminasi anjing liar,” kata Kadisnakkan Aceh Tengah, drh Ramandi.

Dikatakan, para peserta terdiri dari reje kampung lima kecamatan, petugas Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, serta ketua berburu hewan lahir, juga dari lima kecamatan. “Lima kecamatan yang mengikuti sosialisasi yakni Lut Tawar, Pegasing, Bebesen, Bies dan Kecamatan Kebayakan,” rincinya.

Menurut Rahmandi, pemusnahan anjing-anjing liar yang tak bertuan merupakan jalan terakhir, karena sebelumnya telah dilakukan vaksinasi namun masih ada anjing mengindap penyakit rabies, bahkan telah menggigit sejumlah warga. “Eliminasi ini, kita lakukan terfokus di satu tempat dan hari ini dilakukan di kampung A, besok pindah ke kampung lain,” contohnya.

Namun, sebelum kegiatan dilaksanakan, perlu dilakukan sosialisasi agar tidak menimbulkan persoalan di masyarakat. “Tahap pertama pemusnahan anjing liar di 5 kecamatan, kemudian 9 kecamatan lainnya,” ujar Rahmandi.

Drh Teuku Reza Ferasyi dari Pusat Studi Veteriner Tropis Unsyiah, menambahkan, pihaknya ingin berkontribusi terhadap penanggulangan perkembangan dan penyebaran penyakit rabies pada hewan dan manusia. “Apa yang sudah dilakukan Disnakkan Aceh Tengah, patut diapresiasi karena terus berupaya menekan penularan rabies,” kata Teuku Reza.

Disebutkan, kehadiran pihaknya dalam kegiatan ini untuk berbagi informasi tentang tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Kemudian, memberikan masukan dalam memelihara hewan, khususnya anjing agar terhindar dari penyakit rabies. “Berdasarkan kajian yang telah kita lakukan, penularan rabies ke manusia sebagian besar akibat adanya gigitan anjing,” ungkapnya.

Menurut Teuku Reza, penularan rabies juga memberikan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Salah satu contohnya, masyarakat menjadi takut untuk melakukan aktifitas. Termasuk juga, orang akan membatasi berkunjung ke suatu daerah yang diserang rabies lantaran khawatir akan tertular. “Jadi dampaknya cukup besar. Makanya perlu diantisipasi,” pungkasnya.

Dibasmi

 Puluhan anjing liar di Takengen, Kabupaten Aceh Tengah, berhasil di eliminasi (dibasmi) oleh tim dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) kabupaten setempat.

Kegiatan pembasmian yang dilakukan Selasa (31/5/2015) dini hari hingga subuh tadi pagi, dilaksanakan di sejumlah titik di pusat perkotaan Takengen.

Pembasmian anjing liar yang tak bertuan itu, dilakukan dengan cara diracun. Anjing yang memakan racun yang diletakan petugas di tempat-tempat sampah, hanya dalam hitungan menit langsung tumbang dan mati.

“Kegiatan eliminasi anjing liar ini, kita laksanakan sengaja dari malam jam 12 sampai dengan pagi, karena bisa dipastikan di jam-jam seperti ini, anjing akan banyak berkeliaran,” kata salah seorang tim eliminasi anjing liar, Sukarman SP kepada Serambinews.com, Selasa (31/5/2016). (mahya/ serambi Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.