Beredar Buku “Kepemimpinan Gayo dalam Perspektif Sosio Relegius”

Takengon | Lintas Gayo – Sebuah buku berjudul “Kepemimpinan Gayo dalam Perspektif Sosio Relegius” beredar di Aceh Tengah sejak 2 (dua) bulan lalu dan kedepannya akan diedarkan oleh situs berita Lintas Gayo dan Komunitas Gayo Membaca melalui  H Zulfikar AB, tokoh masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah.H Zulfikar AB dengan buku karya Drs. HA Basiq Djalil SH MA

Buku dengan 122 halaman tersebut ditulis oleh Drs. HA Basiq Djalil SH MA, seorang pensiunan Departemen Agama Republik Indonesia yang kemudian diangkat sebagai Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode I (2006 – 2010) dan diangkat kembali dengan masa jabatan hingga 2014 mendatang.

Salah satu yang menarik dibelakang buku ini dituliskan ongkos cetak yang anda berikan akan digunakan untuk anak-anak asuh, pesantren modern Bukit Shafa Ciparay Cianjur dan Samarkilang Bener Meriah.

Oleh H Zulfikar AB, salah seorang tokoh masyarakat di Aceh Tengah  agar generasi muda terutama para politisi dan calon politisi serta pemangku kebijakan di Gayo agar membaca buku karya putra (alm) Tgk Djalil Bahagia dan Rampak tersebut.

“Isi buku ini penting untuk pencerdasan para politikus dan birokrat di Gayo, apalagi dengan membeli buku tersebut sudah menyumbang pesantren modern di Samar Kilang,” kata Zulfikar mantan anggota DPRK Aceh Tengah ini, Rabu (12/10/2011).

Sementara secara terpisah sang penulisnya Drs. HA Basiq Djalil SH MA  yang dihubungi Lintas Gayo melalui Ponselnya sedang berada di Banda Aceh menyatakan gagasan penulisan buku tersebut atas kekhawatiran suku Gayo akan punah.

“Dataran tinggi Gayo adalah daerah yang selalu diserang oleh peradaban suku bangsa lain, jadi harus ada upaya untuk menghambat kepunahan tersebut,” ujar Basiq sembari mencontoh salah satu suku di Kalimantan sudah punah, padahal daerah dan peradabannya tidak diserbu oleh orang lain.

Atas kekhawatiran Gayo akan punah tersebut, menurut Basiq tidak ada cara lain selain pembangunan SDM handal. dia juga mengaku sedang menggarap 1 buku lainnya yang lebih besar dan akan diberi judul “Gayo Diambang Kepunahan”.

Terkait rencana pembangunan pesantren modern di Samar Kilang, Basiq selaku salah seorang Pembina mengaku sudah tersedia lahan seluas 50 hektar. “Mudah-mudahan pesantren tersebut segera terealisasi,” pungkas Basiq. (Khalisuddin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.