.
Takengon | Lintas Gayo – Sebanyak 20 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dikawasan Kecamatan Bintang, Kebayakan dan Lut Tawar antusias ikuti lomba lukis Danau Lut Tawar (DLT)yang diselenggarakan situs berita Lintas Gayo, hal ini dijelaskan oleh ketua panitia Mailida Sulaiman, Senin (06/07/2012) di kantor Lintas Gayo yang beralamat di Wapres Cafe, jalan Mahkamah No 5 Takengon.
Dikatakan Mailida, panitia telah memulai lomba ini dalam sepekan terakhir dan langsung mengunjungi setiap-setiap sekolah di ke-3 Kecamatan itu. Walau minim personil panitia serta kurangnya dukungan dana yang diperoleh untuk menyelenggarakan lomba ini, panitia tetap bersemangat karena merasa terpanggil untuk menuntaskan lomba tersebut mengingat hasil positif dari kegiatan tersebut.
Ditambahkan Mailida, semua sekolah dikawasan tersebut mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Lintas Gayo yang telah rela mengorbankan waktunya untuk melaksanakan kegiatan seperti ini dengan mengunjungi langsung kesetiap sekolah-sekolah hingga ke pelosok diseputaran danau Lut Tawar.
“Rupanya sebelumnya tidak pernah ada yang mengunjungi mereka langsung kesekolah untuk mengadakan lomba, demikian salah seorang guru disalah satu SD Kecamatan Bintang, Ibrahim,” tambah Mailida.
Dari amatan pihaknya, dikawasan itu banyak terdapat bibit-bibit pelukis masa depan Gayo yang kurang diberi motivasi dan pengarahan, bahkan disalah satu sekolah dewan juri kesulitan memilih yang terbaik.
Sejauh ini panitia telah menyimpan karya dan nama para pelukis-pelukis cilik dari kawasan DLT untuk diikutkan pada grand final yang merupakan acara puncak lomba lukis DLT ini. Dan untuk hadiah bagi para pemenang pada tahapan kualifikasi hingga saat ini ditanggung sepenuhnya oleh Percetakan Hardy’s Takengon.
Hingga saat ini panitia masih akan menggelar lomba lukis DLT ini dalam dua hari kedepan dan panitia belum dapat memastikan kapan grand final lomba ini akan digelar karena masih menunggu arahan dari tim pengarah.
“Berdasarkan arahan panitia pengarah dari redaktur Lintas Gayo, lomba lukis dengan multi tujuan yang antara lain untuk kampanye penyelamatan lingkungan hidup kepada anak-anak sejak dini ini mesti digelar dengan cara jemput bola dan mengumpulkan pelukis terbaik dari masing-masing sekolah yang kita kunjungi. Dan untuk Grand Final kita belum mendapat arahan lebih lanjut,” pungkas Mailida. (Darmawan Masri/Red.03)