Catatan: B. Machtra*
AKUNTASI merupakan salah satu profesi tertua di dunia. Zaman prasejarah, sistem manajemen terkecil biasa disebut lingkup keluarga telah memiliki perhitungan tersendiri untuk mencatat makanan dan pakaian yang dipersiapkan dan digunakan pada musim dingin. Ketika masyarakat mengenal perdagangan maka pada saat yang sama telah mengenal konsep nilai (value) dan sistem moneter (monetary system) walaupun masih dalam pengertian yang sederhana. Tentang pencatatan itu sendiri ditemukan mulai dari kerajaan Babilonia (4500 SM), Firaun Mesir dan kode-kode Hammurabi (2250 SM), sebagaimana ditemukan kepingan pencatatan akuntansi di Ebla, Syria Utara.
Luca Paciolli, Bapak Akuntansi Modern. Seorang ilmuan dan pengajar, lahir di Tuscany Italia tahun 1445. Dengan bukunya pada tahun 1494 : Summa de Aritmetica Geometria et Proportionalita (A Review of Arithmetic, Geometry and Proportions) dianggap sebagai penemu persamaan akuntansi pada pertama kali. Beliau beserta bukunya menerangkan double entry book keeping sebagai dasar perhitungan akuntansi modern. Sebelum diterbitkannya buku ini, double entry dianggap sama sekali belum dilakukan oleh para pelaku pencatatan, namun hanya sebatas pencatatan single entry. Dengan lahirnya buku dari seorang kelahiran Italia ini, dianggap sebagai lahirnya Pencatatan Modern atau Akuntansi Modern.
Namun perlu diingat, matematika dan sistem angka sudah dikenal Islam sejak abad ke-9 M. Artinya ilmu matematika yang ditulis Luca Paciolli pada tahun 1491 bukan hal baru sebab sudah dikenal Islam 600 tahun sebelumnya. Vernon Kam (1990) dalam “Accounting Theory” menulis : “sejarahnya, kita mengetahui bahwa sistem pembukuan double entry muncul di italia pada abad ke-13. Catatan yang paling tua yang dimiliki mengenai sistem akuntansi “double entry” sejak akhir abad ke-13. Namun adalah mungkin sistem double entry sudah ada sebelumnya.” Hendriksen, dalam Acoounting Theory juga mengaskan dengan menulis “….the introduction of Arabic Numerical greatly facilitated the growth of accounting.”
Pada kutipan yang ada, ini dapat disimpulkan bahwa sumbangan pemikiran dari Arab mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu akuntansi. Artinya besar kemungkinan bahwa dalam perdaban Arab sudah ada metode pencatatan akuntansi. Bisa saja mereka yang memulainya, dimana pada waktu itu sudah memiliki administrasi yang cukup maju, praktik pembukuan telah menggunakan buku besar umum, jurnal umum, buku kas, laporan periodik dan penutupan buku.
*Penulis, Mahasiswa Ekonomi Akuntansi di salah satu Perguruan Tinggi Aceh
.